Entertainment

Sayap Garuda, Film Drama Remaja Bertema Anti-Bullying, Siap Syuting di Malang

Minggu, 20 Juli 2025 - 07:51 | 15.81k
Asisten sutradara, Jasper lance, memberikan materi terkait aksi dan reaksi kepada para talent film Sayap Garuda, Sabtu (19/7/2025). (FOTO: Beril Bestarino/TIMES Indonesia)
Asisten sutradara, Jasper lance, memberikan materi terkait aksi dan reaksi kepada para talent film Sayap Garuda, Sabtu (19/7/2025). (FOTO: Beril Bestarino/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Film drama remaja bertajuk Sayap Garuda tengah memasuki tahap persiapan produksi. Karya terbaru sutradara Tarmizi Abka ini dijadwalkan tayang di bioskop pada November atau Desember 2025.

Film ini akan mengambil latar di Kota Malang dengan melibatkan 80 persen talenta lokal. Beberapa aktor nasional seperti Mathias Muchus dan Yama Carlos juga direncanakan ikut membintangi film tersebut. Proses syuting dijadwalkan dimulai pada Agustus, dengan target rampung dalam tujuh hari.

Advertisement

Para-talent-berkumpul.jpgPara talent berkumpul untuk bersiap-siap menerima materi yang diberikan. (FOTO: Beril Bestarino/TIMES Indonesia)

Ditujukan untuk penonton dari berbagai kalangan, “Sayap Garuda” mengangkat kisah seorang remaja ahli bela diri yang berjuang melawan praktik bullying di sekitarnya.

“Asumsinya sederhana, anak ini percaya bullying tidak seharusnya ada. Cara dia menanggapi masalah itu mungkin berbeda—dia memilih melawan demi melindungi diri dan orang lain,” jelas Jasper Lance, asisten sutradara film ini, Sabtu (19/7/2025) di Malang.

Para-talent-berlatih-peran.jpgPara talent berlatih peran untuk menerapkan materi yang telah diberikan. (FOTO: Beril Bestarino/TIMES Indonesia)

Sebelum syuting dimulai, para pemain menjalani pelatihan akting dan pendalaman karakter di Gedong Ijen, atau yang akrab disebut warga Malang sebagai Café Bunker. Dalam pelatihan ini, para pemain dibekali materi aksi, reaksi, motivasi, hingga metode akting yang dipandu langsung oleh Jasper Lance.

Melalui film ini, Tarmizi Abka dan timnya berharap pesan anti-bullying dapat tersampaikan kepada penonton, terutama generasi muda.

“Film ini memperlihatkan sudut pandang orang ketiga atau mereka yang melihat bullying, tapi memilih diam. Kami ingin mengajak semua pihak untuk peduli. Ini soal kemanusiaan. Di era digital, bullying seharusnya tidak ada lagi. Masih banyak orang yang tidak sadar mereka melakukan tindakan itu,” tutur Jasper.

Dengan tema yang relevan dan penggarapan yang melibatkan banyak talenta lokal, “Sayap Garuda” diharapkan bisa memberi dampak positif sekaligus hiburan yang bermakna bagi masyarakat Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES