Peristiwa Nuzulul Quran dan Hikmahnya Diturunkan Bertahap
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seperti yang telah diketahui bahwa Peristiwa Nuzulul Quran merupakan salah satu fenomena yang sangat penting untuk diketahui oleh seluruh umat muslim khususnya menjalankan ibadah puasa ramadan. Apalagi peristiwa ini bertepatan pada pelaksanaan ibadah puasa Ramadan pada saat zaman Nabi Muhamad SAW.
Alquran merupakan kitab suci umat muslim serta menjadi salah satu pegangan utama dalam menjalankan semua syariat Islam. Dengan adanya Alquran tersebut maka semua petunjuk dan kaidah-kaidah umat muslim untuk mendapatkan kesempatan besar meraih pahala akan terealisasi kan secara sempurna.
Advertisement
Sebagai salah satu wahyu pertama kepada Nabi Muhammad serta petunjuk bagi umat Islam hingga akhir zaman. Kualitas Alquran sebagai kitab suci tentunya memiliki kisah yang sangat berkualitas pada saat diturunkan untuk digunakan sebagai petunjuk serta pedoman salah satunya adalah bagaimana peristiwa Nuzulul Quran ini kemudian dikenal.
Peristiwa Nuzulul Quran juga terjadi tepatnya pada tanggal 17 ramadan tahun 610. Oleh sebab itu juga maka saat ini peringatan tersebut secara terperinci konsisten dilakukan umat islam diseluruh dunia untuk memperingati peritiwa penting tersebut pada tanggal 17 ramadan.
Peristiwa Nuzulul Quran Dan Hikmahnya Diturunkan Bertahap
Satu hal yang perlu untuk diperhatikan juga adalah bahwa Alquran ini turun sebagai salah satu Wahyu utama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan dan 22 Hari. Dan tentunya hal ini bukan tanpa alasan serta hikmahnya diturunkan dengan mekanisme tersebut.
Mempermudah Proses Menghafal Saat Zaman Rasulullah
Hikmah pertama dari Peristiwa Nuzulul Quran yang dilakukan secara bertahap tenntunya mempermudah menghafal bagi para pengikut nabi, sebab secara garis besar pada sebagian besar pegikut nabi tersebut tidak bisa menulis.
Dengan propses turunnya wahyu bertahap ini maka akan memberikan gambaran yang sangat penting bahwa tatanan yang hendak dibangun oleh al-Qur’an bukanlah merupakan paket sekali satu kesatuan secara utuh untuk langsung dipahami secara absolud tanpa melalui proses responsif dari penerimanya, salah satunya terkait bagaiamana dokumentasi melalui cara menghafalnya.
Meskipun al-Qur’an sebagai salah satu sumber utama hukum, namun dalam kenyataannya al-Qur’an bukanlah sebuah dokumentasi hukum tidak bisa langsung dicerna secara gampang dan cepat. Sebab perlu adanya akumulasi terbaik untuk mendapatkan pemahaman yang kompleks.
Peran Nabi Muhammad menjadi sangat penting dan sentral dalam kaitannya dengan masalah-masalah praktis, bahkan memiliki otoritas yang tak terbantahkan di luar al-Qur’an. Salah satunya adalah dengan proses menghafal bertahap sampai Peristiwa Nuzulul Quran utuh didapatkan.
Menimbang Aspek Psikologis Umat Nabi Muhammad
Hikmah dari Peristiwa Nuzulul Quran tentunya juga sangat mempertimbangkan aspek perkembangan psikologis umat islam saat itu dalam merespons ajaran baru. Aspek historisitas dalam pentahapan penetapan hukum, serta upaya dokumentasi yang bertahap dan memudahkan untuk dihafal nampaknya tidak diabaikan oleh al-Qur’an.
Seluruh pengikut nabi pada saat zaman tersebut tentunya tidak bisa dibandingkan secara utuh melalui kompleksitas kecerdasan yang maksimal. Apalagi mayoritas belum bisa memiliki kemampuan untuk baca tulis Alquran.
Oleh sebab itulah maka dengan adanya Alquran yang diturunkan secara bertahap ini bisa menjadi salah satu solusi penting untuk proses adaptasi dalam mendapatkan ajaran baru yang berpengaruh secara psychologist.
Melalui proses turunnya Alquran secara bertahap ini maka secara psikologis umat Nabi Muhammad saat itu hingga sekarang juga mampu untuk memberikan daya jangkau lebih baik dalam memahami apa saja isi isi dari ayat Alquran tersebut secara maksimal.
Bahkan sampai Peristiwa Nuzulul Quran selesai secara utuh semua mekansime mampu mengimbangi kebutuhan psikologis umat islam.
Adaptasi Dengan Tatanan Ajaran Baru
hikmah terakhir dari peristiwa Nuzulul Quran yang secara akumulatif turun secara cara bertahap tersebut tentunya sangat berhubungan langsung dengan upaya untuk mendapatkan an-nasr pemahaman lebih kompleks.
Jika sebelumnya hanya berdasarkan kemampuan psikologis akan tetapi turunnya Al Quran secara bertahap juga mampu untuk memberikan pemahaman akumulatif terhadap semua isi di dalamnya. Hal ini juga sesuai dengan apa yang menjadi sifat dari umat islam sebagai agama yang sangat mampu menerima perubahan.
Seperti yang telah diketahui bahwa semua hal yang berhubungan langsung dengan hukum-hukum Islam sesuai dengan perkembangan zaman menjadi salah satu Fokus utama Alquran untuk bisa menjadi pedoman yang tetap utuh di dalamnya bahkan bisa menjadi salah satu referensi hingga akhir zaman.
oleh sebab itulah maka diturunkannya Alquran secara bertahap ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kualitas untuk memahami berbagai hukum memang disesuaikan dengan apa yang terjadi saat itu sesuai dengan beberapa kejadian penting pada saat zaman kenabian.
Hal ini juga yang berupaya khusus untuk digambarkan oleh Allah kepada semua umat muslim dalam menghadapi semua tantangan serta masalah-masalah agama yang semakin kompleks pada akhir zaman ini melalui hikmah peristiwa Nuzulul Quran secara bertahap.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |