Religi

Salah Kaprah Datangnya Lailatul Qadar Ala Gus Baha, Inilah Penjelasannya

Kamis, 13 April 2023 - 18:00 | 89.06k
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memahami datangnya lailatul qadar ala Gus Baha merupakan salah satu tambahan pendapat alternatif yang secara maksimal perlu untuk dipahami dan tentunya mampu untuk memberikan gambaran lain mengenai wujud ibadah pada akhir Ramadan.

Apalagi sebagaimana yang telah diketahui bahwa ibadah ini memiliki ganjaran yang sangat besar dan limpahan rahmat seperti beribadah 1000 Bulan. Sehingga banyak sekali umat muslim yang berusa mendapatkan keistimewaan penting dari malam agung yang telah dianjika oleh Allah kepada seluruh umat muslim.

Advertisement

Menurut sebagian atau bahkan mayoritas umat muslim berpendapat mengenai datangnya lailatul qadar tentunya dipahami dan diyakini akan datang pada saat 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan. Tepatnya pada beberapa tanggal ganjil dari tanggal 21 hingga 29.

Hal ini juga dikuatkan dengan beberapa riwayat serta kisah-kisah mengenai ulama yang mulai memperbanyak ibadah dan amalan penting pada saat jelang akhir ramadan ini. Akan tetapi ada sedikit perbedaan pandangan mengenai datangnya lailatul qadar ala Gus Baha yang secara universal bisa memberikan pemahaman lebih luas.

Berikut ini merupakan beberapa penjelasan singkat terkait Bagaimana sebenarnya proses datangnya lailatul qadar menurut Gus Baha dengan berbagai pendapat yang berkembang di mayoritas umat Islam saat ini.

Datangnya Lailatul Qadar ala Gus Baha Tidak Berpatokan Pada Akhir Puasa

Pertimbangan pertama mengenai pendapat datangnya lailatul qadar ala Gus Baha berasumsi bahwa datangnya malam Agung tersebut tidak berpatokan pada hari-hari ganjil di 10 terakhir bulan Ramadan. Akan tetapi juga bisa datang pada seluruh tanggal di bulan puasa dari awal hingga akhir.

Pendapat tersebut diasumsikan oleh Gus Baha melalui arti dari lailatul qadar sendiri sebagai salah satu malam Agung yang ditandai juga dengan turunnya Alquran. Sehingga secara otomatis datangnya bulan malam Lailatul Qadar tersebut tentunya akan berhubungan langsung dengan turunnya Alquran.

Sedangkan seluruh umat agama Islam tentu meyakini turunnya Alquran tersebut disimbolkan dengan bulan Ramadan pada tanggal 17. Artinya secara akumulatif pendapat Gus Baha ini mengatakan bahwa lailatul qadar tersebut bisa saja datang di tanggal 17 bukan pada tanggal 10 hari terakhir di bulan puasa.

Oleh sebab itulah maka Gus Baha sering menyampaikan di berbagai kesempatan mengenai tausiyah tausiyah terkait bulan puasa dan lailatul qadar untuk menganjurkan kepada semua umat muslim dalam proses memperbanyak ibadah tidak hanya berfokus pada 10 hari terakhir di bulan puasa.

Akan tetapi alangkah baiknya jika semua amalan sholeh yang dilakukan tersebut dilaksanakan dari awal puasa hingga akhir karena ada indikasi datangnya lailatul qadar ala Gus Baha tersebut juga bersamaan dengan peristiwa Nuzulul Quran yang terjadi pada tanggal 17 Ramadan.

Pendapat ini juga sejalan dengan berbagai riwayat yang menjelaskan mengapa datangnya lailatul qadar ini dirahasiakan oleh Allah SWT karena memang untuk menguji kualitas amal dan kebaikan seorang muslim secara menyeluruh. tidak hanya pada tanggal tanggal tertentu di bulan Ramadan.

Kedatangan Lailatul Qadar Bisa Berupa Banyak Simbol

Pendapat kedua mengenai salah kaprah datangnya lailatul qadar ala Gus Baha sendiri juga bisa diasumsikan melalui penjelasan yang beliau utarakan terkait simbol-simbol turunnya Alquran.

Sebab pada dasanrnya turunnya Alquran tersebut tidak hanya terjadi pada bulan Ramadan saja. Bahkan banyak surat-surat penting di dalam Alquran yang bahkan turun di bulan selain ramadan, jika merujuk pada arti lailatul qadar tersebut maka tentu asumsi turunnya lailatul qadar juga bisa diluar bulan ramadan.

Misalnya mengenai ayat terkait haji wada’ yang turunnya pada saat bulan dzulhijjah, ada juga ayat terkait isra’ mi’raj turun pada saat bulan rajab. Dua contoh turunnya ayat tersebut juga bisa diasumsikan sebagau nuzulul quran dan bahkan juga bisa disebut datanyanya malam lailatul qadar.

Kesimpulan Akhir Pemahaman Datanganya Lailatul Qadar Ala Gus Baha

Melalui beberapa penjelasan terkait salah kaprah datangnya lailatul qadar ala Gus Baha di atas tentu bisa diambil kesimpulan bahwa pemahaman mengenai lailatul qadar sangatlah kompleks dan tentunya wajib untuk direpresentasikan sesuai dengan asbabun nuzul dari semua peristiwa tersebut.

Gus Baha sendiri juga menjelaskan bahwa mayoritas para ulama memang menganjurkan untuk melakukan ibadah pada malam malam terakhir di bulan puasa tersebut secara maksimal karena memang ada beberapa ayat Alquran yang turun pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Beliau juga menyimpulkan pada beberapa penjelasan akhirnya pendapat ini tentu tidak bisa menjadi salah satu faktor kan utama karena dikhawatirkan bisa menjadi salah satu fitnah.

Akan tetapi pendapat datangnya lailatul qadar ala Gus Baha ini juga disesuaikan dengan keyakinan mayoritas umat untuk bisa memberikan pemahaman lebih luas dalam rangka peningkatan ibadah di bulan puasa khususnya dalam meraih malam seribu bulan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES