Apakah Puasa Arafah Terkait Wukuf? Ini Penjelasan KH Cholil Nafis
TIMESINDONESIA, JAKARTA – dir="ltr">Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Cholil Nafis mengklarifikasi bahwa puasa Arafah yang dianjurkan pada tanggal 9 Dzulhijah tidak terkait dengan wukuf di Arafah.
"Puasa Arafah itu tidak terkait dengan orang wukuf di Arafah, tapi berkenaan dengan tanggal 9 Dzulhijjah," ujar KH Cholil Nafis saat Ikhbar Idul Adha 1444 H di PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Advertisement
Menurut Kiai Cholil Nafis, NU berpegang pada pendapat yang menyatakan bahwa perbedaan wilayah menunjukkan perbedaan waktu. Hal ini dikenal sebagai ta'addudul mathali, yang berarti perbedaan masing-masing wilayah dalam pengamatan hilal.
"Kita menganut pada ta'addudul mathali, perbedaan masing-masing wilayah terhadap melihatnya hilal," ucapnya.
Perbedaan waktu ini dapat dianalogikan dengan perbedaan waktu Dzuhur antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Dianalogikan antara waktu Dzuhur di Indonesia dan Arab Saudi berbeda. Itu menunjukkan wilayah itu adalah berbeda dengan waktunya," terang Kiai Cholil.
Kiai Cholil menambahkan bahwa pandangan ini telah menjadi keputusan Muktamar Ke-30 NU Tahun 1999 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
PBNU mengumumkan bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan Selasa, 20 Juni 2023 M. Keputusan ini berdasarkan laporan rukyatul hilal yang tidak berhasil melihat hilal di seluruh titik di Indonesia.
"Awal bulan Dzulhijjah tahun 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 20 Juni 2023 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal," ucap Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa.
Artinya, Hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 H akan jatuh bertepatan dengan Rabu, 28 Juni 2023 M. Sementara Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1444 H akan terjadi pada Kamis, 29 Juni 2023 M. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imam Kusnin Ahmad |
Publisher | : Rifky Rezfany |