Religi

Mengenang Abah Qoyim, Ahli Tasawuf dari Jombang

Jumat, 11 Agustus 2023 - 12:14 | 233.90k
Mengenang seribu harinya Abah KH Qoyyim Ya’qub Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang. Jum'at (11/8/2023). (FOTO: dok. Ponpes UW Jombang for TIMES Indonesia).
Mengenang seribu harinya Abah KH Qoyyim Ya’qub Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang. Jum'at (11/8/2023). (FOTO: dok. Ponpes UW Jombang for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sudah seribu hari yang lalu KH Qoyyim Ya’qub Pengasuh Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang wafat. Seribu hari kepergian beliau dapat dikatakan lama, tetapi juga dapat dibilang baru kemarin.

Seperti diketahui, Abah Qoyim yang merupakan mursyid Tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah Jombang, wafat pada usia 55 tahun karena sakit. Sabtu (12/8/2023) digelar pengajian umum seribu hari wafatnya Abah KH Qoyyim Ya’qub Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang di Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang.

Advertisement

Terasa lama karena berarti memang selama itulah umat tidak berjumpa untuk mendengar nasihat, pengajiannya yang pebuh hikmah secara langsung. Tetapi seribu hari wafatnya beliau itu bisa dibilang pendek. 

Ali Mustofa, Pengurus Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang mengatakan, walau Abah Qoyim sudah wafat, tetapi ucapan, contoh perilakunya yang penuh akhlaq mulia masih terasa sampai sekarang.

Ia juga menambahkan wafatnya Abah Qoyim tidak akan mematikan pemikirannya. Pemikirannya tentang keislaman akan tetap selalu dikenang, dan selalu diajarkan.

Karya-karya Abah Qoyim di antaranya adalah: Qur;any 1 (Baca Tulis Al-Qur’an), Qur’any 2 (terjemah perkata), dan Qur’any 3 (Shorof).

Uw.jpg

kemudian ada Qurany 4 (Nahwu), Qur’any 5 (baca kitab), Tafsir Amaly Juz 1&30, Tafsir Ahkam (Qur’any 6A, 6b, 6C dan 6D), dan lagu Qur’any.

Menurutnya, Abah Qoyim sosok pejuang yang mengorbankan harta dan jiwanya untuk agama Allah. Ini dibuktikan dengan Lembaga Pendidikan di ponpes yang berkualitas, bebas spp dan ringan biaya,

Di sini, pendidikan formal yang ada mulai jenjang awal seperti kelompok belajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Primaganda, Taman Kanak-kanak (TK) Primaganda, Raudlatul Athfal al-Urwatul Wutsqo (RA-UW) 1, 2, dan 3.

Kemudian dilanjutkan ke jenjang sekolah menengah, antara lain Madrasah Tsanawiyah al-Urwatul Wutsqo (MTsUW), Madrasah Aliyah al-Urwatul Wutsqo (MA-UW), Sekolah Menengah Atas (SMA) Primaganda, termasuk mendirikan perguruan tinggi yang diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) al-Urwatul Wutsqo. 

"Abah Qoyim merupakan seorang yang ahli ilmu dan orang yang mencintai ilmu. Sehingga beliau selalu mendorong kepada santri-santrinya untuk terus belajar baik di pesantren maupun pendidikan formal," ungkap Ali Mustofa, Pengurus Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang, Kepada TIMES Indonesia, Jum'at (11/8/2023).

Semua unit yang Abah Qoyim ciptakan berjargon, “tiada biaya bukan penghalang mecari ilmu, tetapi membiayai ilmu adalah jihad fiisabilillah”.  

Ali berharap semoga para santri semua bisa mencotoh Abah Qoyi. yaitu mengorbankan harta dan jiwa untuk perjuangan Pendidikan dan perjuangan agama. Semoga Al-Urwatul Wutsqo Jombang selalu barokah dan dalam bimbingan Allah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES