PCNU Kota Malang Ajak Kembali ke Masjid untuk Menenangkan Diri Pasca Pemilu
TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Dr. KH. Israqunnajah, M.Ag, mengajak masyarakat untuk kembali ke masjid sebagai lokasi yang tepat untuk menenangkan diri pasca gempita pikiran dan emosi Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.
Ajakan itu disampaikan pada pembukaan Safari dan Pencerahan Ramadan PCNU Kota Malang di Aula Kantor PCNU Kota Malang, Jl. Hasyim Ashari 21, Selasa (12/3/2024) malam. Hadir Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan para kepala OPD serta pengurus NU se-Kota Malang.
Advertisement
"Alhamdulillah, sampai saat ini Kota Malang kondusif. Urusan Pilpres dan Pileg sudah ditangani dengan baik oleh yang berwenang. Masyarakat juga sudah menggunakan hak konstitusi nya dengan mencoblos. Saatnya kita kembali menenangkan hati dan pikiran setelah diterpa emosi politik. Tempat kembali yang tepat itu adalah masjid," tutur Gus Is, sapaan akrabnya.
Hal itu sambung dia, sesuai dengan tema Safari Ramadan ini. Yakni "Dari Masjid Bahagiakan Umat dan Makmurkan Bumi". "Maka kembali ke Masjid akan mampu membuat kita kembali bahagia setelah emosi meledak-ledak akibat tidak. mendapat suara sesuai harapan di Pemilu," tambahnya.
Gus Is juga menekankan pentingnya masjid sebagai pusat pembangunan umat. Baik secara individu maupun kolektif. WR IV ini mengaitkan peran Masjid tersebut dengan praktik Rasulullah ketika hijrah ke Madinah, di mana Nabi Muhammad SAW menjadikan masjid sebagai pusat untuk membangun mental dan spiritual umat.
Masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah secara kolektif, tapi juga sebagai sarana pemberdayaan umat. Gus Is merujuk pada hadits Nabi yang menyatakan bahwa orang yang rajin sholat berjamaah di masjid tidak akan menjadi fakir selamanya. Itu menegaskan bahwa masjid memiliki peran penting dalam pemberdayaan umat.
PCNU Kota Malang juga mengajak warga Nahdliyyin untuk menghidupkan kembali tradisi Tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadan. Namun, dia mengingatkan pentingnya menjaga toleransi, terutama dalam penggunaan fasilitas publik seperti pengeras suara.
Di pihak lain, Gus Is menegaskan perlunya revitalisasi peran masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai pusat pembangunan umat. "Mari mendalami Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan ilmu yang diwariskan oleh para ulama," tuturnya.
Ini diharapkan dapat membawa umat Islam menjadi pribadi yang dicintai surga. Khususnya di bulan Ramadan, menjadi momen introspeksi dan perbaikan diri secara spiritual dan sosial.
Yang menarik, dalam kesempatan itu ketua PCNU ini memberikan panggilan hangat kepada Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dengan sebutan Cak Wahid. "Cak Wahid itu kependekan dari Cak Wahyu Hidayat. Ini berawal dari HP saya rusak. Karena ganti HP maka hilang semua kontak. Nah saat itu ada WA yang setelah saya cek namanya Wahid. Dan ternyata itu Pak Wahyu Hidayat disingkat Wahid," kenangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |