
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Ada beberapa keutamaan 10 hari kedua Ramadan, seperti wujud Istiqomah. Keutamaan istiqomah dalam beribadah di bulan Ramadan memiliki pahala luar biasa. Hal ini dikatakan imam Masjid Tegalsari Ponorogo KH Syamsuddin kepada TIMES Indonesia.
"Saat kita tetap mampu menjalankan rangkaian ibadah sunnah Ramadan di tengah kesibukan, berarti kita telah menunjukkan ikhtiar meraih berkah dan pahala dari Allah SWT,” ucap KH Syamsuddin, Kamis (21/3/2024).
Advertisement
Menurutnya, menjalankan rangkaian ibadah bulan Ramadan di 10 hari kedua artinya sebuah bukti bahwa orang tersebut mampu menahannya dan menghindari godaan duniawi yang berlebihan.
Tidak seperti banyaknya orang yang menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya, dengan alasan buka puasa bersama atau orang yang tidak melaksanakan salat tarawih dengan alasan harus menyiapkan keperluan lebaran.
“Dunia menurut Islam memang penuh ujian sehingga manusia harus memiliki iman yang kuat,” sebut KH Syamsuddin.
Keutamaan 10 hari kedua puasa Ramadan berikutnya adalah dosa-dosa terampuni. Rasulullah SAW pun bersabda, siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.
"Dan siapa yang membangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu," (HR. Bukhari Muslim).
“Shalat lima waktu dari Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar,” jelas KH Syamsuddin.
Keutamaan dari 10 hari kedua puasa Ramadan selanjutnya, bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka puasa dan kebahagiaan dengan Rabbnya.
Selain itu setiap amalan kebaikan yang dilakukan manusia di bulan Ramadan akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat.
"Tentunya sebuah berkah karena mampu istiqomah akan amal ibadah yang dijalaninya, ia akan menjadi orang yang semakin dekat dengan Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik," harap imam masjid Tegalsari Ponorogo KH Syamsuddin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |