Hikmah Shalat Tarawih Malam ke-14, Malaikat Jadi Saksi Anda Bebas Hisab di Hari Kiamat
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Malam ke-14 Ramadan 1445 Hijriah tiba. Diiringi lantunan ayat suci Alquran yang syahdu, umat Islam di Indonesia menunaikan Shalat Tarawih dengan penuh kekhusyu'an.
Di balik keistimewaan ibadah di bulan suci ini, malam ke-14 Ramadan menyimpan keutamaan yang istimewa.
Advertisement
Berbeda dengan malam-malam sebelumnya, malam ke-14 Ramadan diyakini memiliki keutamaan khusus. Dalam kitab Durratun Nashihin, dijelaskan bahwa:
وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
Artinya: "Pada malam yang ke-14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang Tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka Allah tidak menghisabnya besok di hari kiamat."
Hal ini menunjukkan bahwa bagi umat Muslim yang melaksanakan Shalat Tarawih pada malam ke-14 Ramadan, malaikat akan menjadi saksi atas amalannya sekaligus menjadi bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang senantiasa beribadah dengan penuh ketaatan.
Menarik Benang Merah Keutamaan
Keutamaan ini tentu mengundang rasa penasaran. Bagaimana bisa Shalat Tarawih pada malam ke-14 memiliki keistimewaan yang berbeda?
Para ulama menjelaskan bahwa malam ke-14 Ramadan bertepatan dengan malam Nuzulul Quran. Malam di mana Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, malam ini menjadi malam yang penuh berkah dan rahmat.
Bukan Sekadar Bebas Hisab
Namun, penting untuk memahami bahwa keutamaan ini bukan berarti bebas dari hisab di Hari Kiamat. Hisab adalah proses perhitungan amal perbuatan manusia di dunia. Bebas hisab di sini diartikan sebagai keringanan dan kemudahan dalam proses hisab.
Oleh karena itu, fokus utama dalam melaksanakan Shalat Tarawih pada malam ke-14 Ramadan adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Keutamaan yang dijanjikan menjadi motivasi dan pendorong untuk semakin semangat dalam beribadah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |