Religi TIMES Ramadan

Zakat Fitrah Mudah ala Gus Baha: Utamakan Kerabat Dekat atau Rata ke Semua Fakir Miskin?

Rabu, 03 April 2024 - 18:37 | 78.84k
Gus Baha saat memberikan materi kajian di Ponpes Tremas Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Gus Baha saat memberikan materi kajian di Ponpes Tremas Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
FOKUS

TIMES Ramadan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pertanyaan tentang zakat fitrah kembali ramai diperbincangkan. Salah satu topik yang sering dibahas adalah mengenai penyaluran zakat fitrah, apakah lebih baik diutamakan kepada kerabat dekat atau diratakan ke semua fakir miskin.

Terkait hal ini, KH Bahaudin Nursalim (Gus Baha) memberikan penjelasan yang menarik. Menurut Gus Baha, dalam penyaluran zakat fitrah, sebaiknya didahulukan kepada kerabat dekat yang fakir miskin.

Advertisement

"Misalnya, saya punya uang satu juta kebetulan yang miskin keponakan saya atau orang yang tidak wajib saya tanggung itu kan nggak boleh diberikan orang yang wajib ditanggung," kata Gus Baha dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

"Misalnya anak istri kan wajib ditanggung, tapi kalau ponakan misalnya sudah nggak? Enggak tanggung enggak wajib maksudnya ibu. Maka aturan Alquran sudah jelas dahulukan dzil qurba orang yang punya unsur kerabat," imbuhnya.

Gus Baha menjelaskan bahwa dengan mendahulukan kerabat dekat, zakat fitrah dapat lebih tepat sasaran dan membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.

"Dan saya tahu kalau saya kasihkan masjid satu juta dibagi satu kampung itu nanti ponakan saya dapat Rp25 ribu. Tapi jika saya sendiri yang bisa dapat Rp300 ribu bahkan Rp1 juta bisa lebih. Intinya zakat itu harus memanusiakan manusia," papar Gus Baha.

Namun, Gus Baha juga mengakui bahwa ada ulama yang memiliki pandangan berbeda. Menurut mereka, zakat fitrah harus diratakan ke semua fakir miskin tanpa terkecuali.

"Tapi ada ulama cara berpikir nggak seperti itu min awalil amriha itu harus merata ke seluruh fakir miskin. Termasuk madzhab Syafi'i," ungkap Gus Baha.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, Gus Baha menekankan bahwa yang terpenting adalah zakat fitrah disalurkan kepada orang yang benar-benar membutuhkan dan dapat membantu mereka untuk keluar dari kemiskinan. 

Zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita dapat membantu fakir miskin dan membersihkan diri dari dosa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES