Religi

Misteri Jubah Rasulullah yang Tersimpan di Masjid Yavuz Sultan Selim Istanbul

Selasa, 27 Agustus 2024 - 07:30 | 28.78k
Masjid Yavuz Sultan Selim menjadi masjid tertua kedua di Istanbul. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Masjid Yavuz Sultan Selim menjadi masjid tertua kedua di Istanbul. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, ISTANBUL – Siapa yang tak kenal Istanbul? Kota bersejarah yang menyimpan segudang cerita menarik. Salah satunya adalah Masjid Yavuz Sultan Selim, masjid tertua kedua di kota ini yang menyimpan misteri relik suci Jubah Rasulullah SAW. 

Petang itu, saat kaki melangkah di kawasan Fatih, Istanbul, tiba-tiba sebuah kisah menarik terungkap. 

Advertisement

Berdasarkan informasi dari Moch Nur Syahrus Syahbana, seorang mahasiswa pascasarjana yang berdomisili di kota ini, masjid Yavuz Sultan Selim tak lain simbol kemenangan para raja Turki Ottoman. 

Masjid Yavuz Sultan Selim dibangun pada abad ke-16 atas perintah Sultan Suleiman I untuk mengenang ayahnya, Sultan Selim I, yang juga dikenal sebagai penakluk Mesir. 

Kemegahan arsitektur dan sejarah panjangnya membuat masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer.

Masjid-Yavuz-Sultan-Selim-2.jpg

Tempat penyimpanan jubah Rasulullah SAW. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Sayangnya, saat kami tiba, pintu makam sudah tertutup. Namun, cerita tentang jubah suci ini terus menghantui pikiran.

"Wah sudah tutup, kita telat sih," kata Aan, sapaan akrab Moch Nur Syahrus Syahbana usai bertanya kepada penjaga makam. 

Dr Ali Mufron, seorang dosen asal Indonesia yang turut dalam kunjungan ini, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa melihat langsung relik suci tersebut. 

"Sangat disayangkan kami datang terlambat, tahu gitu tadi langsung ke sini," ujarnya, Senin (26/8/2024).

Menikmati Suasana Sekitar Masjid 

Masjid-Yavuz-Sultan-Selim-3.jpg

Sambil melepas penat setelah beberapa lama berjalan, kami pun istirahat di taman area masjid tersebut. Di sana terdapat beberapa kursi yang disediakan untuk bersantai. Seketika mata terbelalak melihat view teluk kecil lengkap dengan perahu. 

Burung-burung seukuran gagak beterbangan seolah turut menyambut senja musim panas menambah suasana semakin syahdu. 

Anak-anak usia kisaran 3-8 tahun seakan enggan berhenti bermain skuter dan sepatu roda mengelilingi taman. Uniknya, mereka cukup lihai berlarian laiknya atlet spot balap di televisi. 

Tak hanya itu, Masjid Yavuz Sultan Selim bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat sekitar. 

Suasana senja di sekitar masjid sangatlah menenangkan. Suara adzan berkumandang indah mengundang umat Muslim untuk menunaikan shalat maghrib berjamaah.

Kami pun turut serta dalam shalat berjamaah, merasakan kedamaian dan ketenangan yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat suci seperti ini.

Terbukti, usai shalat maghrib sang imam memimpin dzikir dan membacakan ayat Al-Quran dengan suara merdu dan lantang. Para jamaah nampak khidmat mendengarkan sebelum beranjak dari barusan shaf. 

Di kompleks masjid ini terdapat makam para sultan Ottoman lainnya, serta berbagai bangunan pendukung yang entah dulunya digunakan sebagai apa, namun masih terawat dengan baik. 

Mengunjungi masjid ini bagaikan melakukan perjalanan waktu. Dibangun atas perintah Sultan Suleiman I sebagai penghormatan kepada sang ayah, Sultan Selim I, masjid ini menyimpan nilai sejarah yang sangat tinggi. 

Arsitektur khas Ottoman dengan kubah megah dan dua menara menjulang tinggi menjadi ciri khas bangunan ini.

Salah satu daya tarik utama Masjid Yavuz Sultan Selim adalah keberadaan makam Sultan Selim I dan Sultan Abdul Majid. Suasana yang tenang dan teduh membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.

Sejarah yang Terukir di Dinding

Prasasti yang terpajang di dinding masjid menceritakan sejarah panjang bangunan ini. Pembangunannya dimulai pada tahun 1522 dan selesai pada tahun 1529. Arsitek terkenal, Mimar Acem Ali, dipercaya sebagai perancang masjid ini.

Kunjungan ke Masjid Yavuz Sultan Selim di Fatih, Istanbul, Turki memberikan banyak pelajaran berharga. Selain mengenal sejarah Islam era kekaisaran Ottoman, kita juga diajak untuk merenungkan makna kehidupan dan pentingnya menjaga warisan budaya para leluhur. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES