Simak Rahasia Ramadan, Ada Tiket Eksklusif Menuju Surga

TIMESINDONESIA, PACITAN – Bulan Ramadan 2025 membawa berkah seperti hujan di musim kemarau panjang. Ia bulan penuh rahasia, penuh kejutan, dan bagi yang jeli, penuh peluang. Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, Ramadan adalah jalan tol menuju surga. Tiketnya? Puasa dengan iman dan harapan akan pahala dari Allah.
Rasulullah ﷺ sudah berpesan:
Advertisement
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه (Muttafaq ‘alaih).
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Betapa menggiurkan. Bayangkan, segala beban dosa yang menumpuk bertahun-tahun, ludes hanya dengan satu bulan Ramadan! Tapi tentu bukan sekadar puasa asal-asalan. Harus dengan iman, harus dengan ikhlas. Puasa yang seperti ini, kata Nabi, akan membuka pintu khusus di surga. Namanya Ar-Rayyan.
إن في الجنة بابا يقال له الريان يدخل منه الصائمون يوم القيامة، فإذا دخلوه أغلق ذلك الباب فلم يدخل منه أحد (Muttafaq ‘alaih).
"Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari kiamat, dan setelah mereka masuk, pintu itu akan ditutup, sehingga tidak ada lagi yang bisa memasukinya."
Nah, kalau surga itu kerajaan megah, Ramadan adalah jalur VIP-nya. Tiketnya cuma satu: puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Puasa: Amal Istimewa yang Hanya Allah Tahu Balasannya
Puasa ini istimewa. Kalau ibadah lain masih bisa dihitung-hitung, puasa punya keistimewaan lain. Allah sendiri yang akan membalasnya.
وفى الحديث القدسي كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به (Muttafaq ‘alaih).
"Setiap amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya."
Para ulama menjelaskan, penyebutan khusus ini adalah bentuk penghormatan luar biasa dari Allah. Seperti Ka'bah yang disebut Baitullah (Rumah Allah), meski seluruh semesta juga milik-Nya. Puasa adalah ibadah yang langsung mendapat perhatian khusus dari Allah.
Dan kalau masih ada yang ragu betapa istimewanya Ramadan, mari dengar sabda Nabi yang lain:
لو علمت أمتي ما في رمضان لتمنت أن السنة كلها رمضان
"Seandainya umatku mengetahui keutamaan yang ada di bulan Ramadan, niscaya mereka akan berharap agar sepanjang tahun adalah bulan Ramadan."
Mengapa? Karena satu amal baik yang dilakukan di Ramadan bernilai seperti tujuh puluh amal di bulan lain. Kalau di hari biasa sedekah seribu, Ramadan seakan-akan bersedekah tujuh puluh ribu.
Tiga Etape Menuju Keampunan
Ramadan ini seperti perjalanan jauh, ada tiga etape penting yang mesti diperhatikan:
1. Sepuluh hari pertama: Rahmat (Kasih sayang Allah turun berlimpah).
2. Sepuluh hari kedua: Maghfirah (Ampunan terbuka luas, bagaikan diskon besar-besaran).
3. Sepuluh hari terakhir: Pembebasan dari neraka (Tiket masuk surga makin dekat).
Jadi, Ramadan bukan sekadar menahan lapar. Ia adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Waktu untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta mencari ridha Allah dengan amal kebaikan.
Ingat, hanya di Ramadan tiket eksklusif menuju surga sedang dibagikan. Siapakah yang mau mengambilnya? (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |