Religi Mozaik Ramadan 2025

Ramadan Bulan Terhebat Menuju Ampunan Allah: Menelisik Asal Makna Maghfirah

Senin, 03 Maret 2025 - 08:05 | 11.69k
FOKUS

Mozaik Ramadan 2025

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – "Masak sih, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang akan datang?, Kalau dosa-dosa yang telah lalu itu wajar untuk diampuni, karena kita telah berbuat dosa kemudian Allah ampuni, tapi kalau belum dikerjakan, atau kita mengerjakan dosa-dosa besar apakah diampuni?" tanya seorang jamaah pengajian. 

Cuplikan pertanyaan di atas  yang memicu tulisan sederhana ini ditulis. Sebenarnya pertanyaan di atas juga sederhana, tidak butuh dalil, tinggal dijawab, "kalau Allah berkehendak, maka tidak ada dosa-dosa yang tidak diampuni olehNya, semua dosa, baik besar dan kecil dapat diampuni oleh Allah". Tetapi, bagaimana dengan redaksi hadis "wa ma ta'akhar" dosa-dosa yang akan datang?

Advertisement

Toyyib. Kita kaji dulu arti maghfirah (ampunan) secara  etimologi. Maghfirah berasal dari kata ghafara (غفر) yang bermakna tabir, selubung (الستر), penutup, tutup (التغطية). Kata mighfar (المغفر) bermakna penutup kepala, seperti songkok, atau helm yang sering digunakan dalam peperangan. Kata ghiffarah bermakna baju besi, sedangkan ghaffarah, adalah sejenis jubah paderi. 

Dari beberapa kata yang berhubungan dengan gha-fa- ra adalah bermakna tutup. Bagaimana dengan "maghfirah" dari Allah atau kata yang berakar dari ghafara? 

Terdapat beberapa istilah yang sering kita dengar; istighfar (memohon maghfirah), maghfirah (ampunan, tutup), gaffar (Maha Pengampun), maghfur lah (semoga diampuni, orang mati, ghafur (Maha Pengampun), ghafir (pengampun), ghufran (ampunan), ghafirah, dan beberapa kata lainnya. 

Kata Maghfirah adalah menutupi. Seperti doa "Allahummaf fir dzunubana", Ya Allah tutupilah dosa-dosa kami, atau sering diterjemah dengan ampunilah dosa-dosa kami. Apa yang dimaksud dengan Allah menutupi dalam kata ini?

Ada beberapa arti dari makna menutupi, yaitu menutupi keburukan atau kejelekan seseorang. Karena tidak ada manusia yang tidak punya cela, kejelekan atau keburukan, maka seseorang yang dapat maghfirah, adalah mereka yang ditutupi keburukannya. Atau juga menutupi dosa-dosa yang telah dilakukan seseorang. 

Betapa manusia dipenuhi keburukan, baik secara fisik atau dhahir. Kalau seandainya dibuka kulit yang menyelimuti tulang dan isi perut, maka akan tersingkap kotoran-kotoran fisik manusia. Belum lagi kotoran hati; iri, dengki, dan lainnya, yang seandainya dibuka, maka akan terlihat semua keburukannya. Belum lagi keburukan dari perilaku-perilaku manusia. Maghfirah min dzunub menutup dosa-dosa.

Dan selain makna menutupi, juga bermakna ampunan dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Maka, kata Istighfar adalah permohonan seseorang akan ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dan juga diartikan dengan permohonan ampun seorang hamba Allah setelah melihat keburukan dari kemaksiatan yang telah ia lakukan. Atau seseorang yang memohon ampun pada Allah setelah melakukan keburukan atau dosa-dosa.

التّعريفات التي يُعرَّف بها اصطلاحاً، وقد نصَّ عليها العلماء في عدّة مواضع، ومن تعريفات الاستغفار: هو طلب العبد المغفرة من الله تعالى بعد رؤية قُبح المعصية، والإعراض عنها،تعريف الاستغفار أيضاً بأنّه: طلب العفو من الله تعالى عمَّا اقترف العبدُ من ذنوبٍ وآثام.

Bagaimana dengan "Allah akan mengampuni dosa-dosa yang akan datang"? Sebagaimana pertanyaan dari salah satu jamaah di awal tulisan ini. Di antaranya adalah Allah memalingkan seseorang dari keburukan, sehingga tidak melakukan dosa. Atau Allah menutupi berbagai jalan-jalan keburukan, sehingga orang tersebut tidak melakukan dosa-dosa. 

Maka, memperbanyak istighfar kepadaNya, akan dapat meringankan beban beran dalam kehidupan, karena setiap dosa terdapat konsekwensinya, demikian juga setiap kebaikan yang diperbuat juga akan mendapatkan konsekwensinya.
 
Di antara kalimat permohonan ampunan atau doa yang dianjurkan dalam bulan Ramadan adalah 

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku. (HR. Tirmidzi, no. 3513)

Ramadan adalah bulan terhebat yang Allah anugerahkan kepada umat Islam sebagai kesempatan emas untuk meraih ampunan-Nya. Di dalamnya, pintu rahmat dibuka selebar-lebarnya, dosa-dosa dihapus, dan pahala dilipatgandakan. Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas menjadi jalan menuju maghfirah, baik melalui shalat, puasa, tilawah Al-Qur'an, maupun sedekah. Malam-malamnya penuh berkah, terutama dengan hadirnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjanjikan pengampunan bagi mereka yang bersungguh-sungguh mencari ridha-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, _"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."_ (HR. Bukhari & Muslim). Oleh karena itu, Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga momen untuk kembali suci dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh harapan akan maghfirah-Nya.

Mudah mudahan puasa di bulan Ramadhan ini dosa-dosa kita diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala.

Allahu'lam bishawab. (*)

*)  Penulis adalah Dr KH Halimi Zuhdy, Pengasuh Pondok Pesantren Darun Nun Malang, ketua RMI PCNU Kota Malang, dosen UIN Malang.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES