Peristiwa Internasional

ABBA Tidak Suka Lagunya Diputar di Acara Kampanye Donal Trump

Jumat, 30 Agustus 2024 - 13:47 | 19.31k
Anggota grup musik Swedia ABBA tiba untuk penampilan pembukaan konser
Anggota grup musik Swedia ABBA tiba untuk penampilan pembukaan konser
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Grup pop ABBA menambah panjang daftar penyanyi-penyanyi top yang tidak suka lagu-lagunya dipakai dalam dalam kampanye calon presiden AS dari partai Republik, Donald Trump.

Dilansir Arab News, sebelum ABBA, ada sejumlah penyanyi top juga tidak menghendaki lagu-lagunya dipakai dalam kampanye tim Donald Trump.

Advertisement

Diantaranya Celine Dion dan Beyoncé. Céline Dion  telah meminta kandidat partai Republik itu untuk berhenti menggunakan "My Heart Will Go On". Sedangkan Beyoncé memblokir Trump dari penggunaan lagunya yang berjudul "Freedom" dalam video kampanye.

Menjelang pemilihan 2020 lalu, Donald Trump juga menghadapi hal serupa diantaranya dari Bruce Springsteen, Rihanna, Phil Collins, Pharrell, John Fogerty, Neil Young, Eddy Grant, Panic! at the Disco, REM dan Guns N' Roses.

Pada 2016, Adele juga meminta Trump berhenti memainkan lagunya di rapat umum politik.

Grup musik asal Swedia, ABBA telah meminta Donald Trump untuk berhenti menggunakan musik mereka pada rapat umum kampanye. Tetapi tim kampanye Donald Trump mengatakan telah memperoleh izin.

"ABBA baru-baru ini menemukan penggunaan musik dan video mereka yang tidak sah di sebuah acara Trump melalui video yang muncul secara daring," kata sebuah pernyataan kepada The Associated Press dari grup musik tersebut, yang lagu-lagu hitnya termasuk "Waterloo," "The Winner Takes It All" dan "Money, Money, Money."

"Akibatnya, ABBA dan perwakilannya telah segera meminta penghapusan dan penyingkiran konten tersebut. Tidak ada permintaan yang diterima; oleh karena itu, tidak ada izin atau lisensi yang diberikan."

Namun seorang juru bicara tim kampanye Trump mengatakan telah memperoleh lisensi. "Tim kampanye memiliki lisensi untuk memainkan musik ABBA melalui perjanjian kami dengan BMI dan ASCAP,"kata juru bicara itu kepada AP.

Kampanye tidak memerlukan izin tegas dari seorang artis untuk memainkan lagu mereka di rapat umum selama organisasi politik atau tempat tersebut telah mendapatkan apa yang dikenal sebagai lisensi menyeluruh dari organisasi hak pertunjukan ASCAP dan BMI.

Surat kabar harian Swedia Svenska Dagbladet mengatakan, pada bulan Juli reporternya, saat menghadiri rapat umum Trump di Minnesota di mana "The Winner Takes it All" dimainkan.

Universal Music di Swedia mengatakan video telah muncul dari musik ABBA yang diputar di setidaknya satu acara Trump.

ABBA, yang telah mencetak 20 lagu di Billboard Hot 100, sebagian besar pada tahun 1970-an dan 1980-an, merilis album comeback, “Voyage,” pada tahun 2021, dan grup ini tidak mau lagu-lagunya itu dimainkan di acara kampanyenya Donald Trump. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES