Ke IGD Cukup Pakai KTP, Warga Jember Ini Mengaku Puas dengan Layanan Program JKN

TIMESINDONESIA, JEMBER – Saat ini generasi muda mulai sadar akan pentingnya perlindungan kesehatan.
Demikian menurut Aulia Dwi Kinanti (19), warga Desa Kencong, Kabupaten Jember.
Advertisement
Ia sendiri telah merasakan manfaat besar dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Meskipun ditanggung oleh perusahaan tempat ayahnya bekerja, Aulia merasakan dampak positif program ini dalam hal pembiayaan kesehatannya.
Dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), dirinya bisa mudah dan cepat pelayanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Manfaat yang saya dapatkan yaitu ketika saya sakit mata. Waktu itu mata saya, entah apa yang menjadi penyebabnya sehingga pada saat itu saya harus melakukan operasi kecil di salah satu fasilitas kesehatan. Program JKN ini memudahkan saya dalam hal biaya operasi, tanpa perlu mengurus berkas-berkas administrasi yang biasanya sangat menyita waktu," ungkap Aulia saat ditemui pada Senin (6/5/2024).
Selain itu, Aulia juga menceritakan pengalamannya memanfaatkan Program JKN pada kesempatan lain.
Ia pernah mengalami sakit dan berobat di Puskesmas terdekat di Desa Kencong.
Dulu ia pernah demam tinggi sehingga berobat ke Puskesmas karena demamnya tak kunjung mereda.
Saat tiba di sana, ia langsung menuju ke IGD Puskesmas karena kondisinya yang sangat lemas dan memerlukan penanganan khusus.
"Setelah itu, orangtua saya melakukan pendaftaran, kemudian saya diperiksa oleh dokter, lalu diberikan resep obat. Pada saat itu petugas kesehatannya hanya meminta untuk menunjukkan KTP, sebelumnya saya dan orangtua belum tahu terkait kebijakan ini. Menurut saya dengan hanya menunjukkan KTP sangat efisien karena KTP kan dibawa ke mana saja," katanya.
Ia juga menjelaskan, di tempatnya tidak ada perbedaan antara kepesertaan BPJS Kesehatan dengan peserta umum dalam hal pelayanan.
Meskipun di dalam kepesertaan BPJS Kesehatan ada variasi kelas, namun dalam pelayanannya, peserta JKN dari segmen apapun sama-sama mendapatkan fasilitas yang tebaik dan terjamin kualitasnya.
"Semuanya sama dalam hal pelayanan kesehatan, tidak ada perbedaan atau diskriminasi. Mungkin yang membedakan hanya pada rawat inap kamar karena ada hak kelas yang berbeda setiap peserta JKN," jelasnya.
Mahasiswi tersebut juga mengungkapkan bahwa keberadaan Program JKN memberikan kemudahan saat berobat dan mengurangi kekhawatiran terkait aspek biaya pelayanan kesehatan serta administrasi.
Menurutnya, dengan Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan yang awalnya biaya pengobatan mahal bisa teratasi dengan hanya menunjukan keikutsertaan atau keaktifan menjadi peserta.
“Ternyata periksa dengan menggunakan Program JKN itu mudah dan cepat. Kalau masalah antrean, itu sama saja, pasien umum juga harus antre tidak ada perbedaan. Jadi berita tidak jelas mengenai JKN itu tidak sepenuhnya benar. Waktu itu saya diperiksa dengan beberapa tahapan yang dilalui sampai dengan selesai dan aman-aman saja," ungkapnya.
Selain itu, Aulia juga merasa bahwa Aplikasi Mobile JKN sangat informatif dan membantu.
Menurutnya, fitur dalam aplikasi tersebut sangat bisa diandalkan.
Ia juga mengatakan bahwa pernah menggunakannya untuk mengecek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Ia juga mengapresiasi layanan pengaduan yang bisa diakses oleh peserta Program JKN.
Menurut Aulia, masyarakat harus memanfaatkan Program JKN dari BPJS Kesehatan.
"Program ini mulia karena ada gotong royong antara peserta yang sehat membantu yang sakit. Saya berharap agar progam ini dapat berkembang lebih baik lagi. Karena banyak kebaikan yang dihadirkan BPJS Kesehatan, sehingga tidak ada alasan belum menjadi peserta JKN. Bagi masyarakat belum mendaftar menjadi peserta JKN, segera mendaftar dan jangan menunggu sakit. Dengan menjadi peserta JKN, kita tidak khawatir mengenai biaya berobat ketika sakit,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |