Edukasi Warga, Caleg DPRD DIY Dapil Bantul Kampanye Daur Ulang Sampah Jadi Sembako

TIMESINDONESIA, BANTUL – Ratusan emak-emak mengikuti kegiatan Senam Sehat yang digelar Griya Pradianzi, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD DIY dari Partai Gerindra DIY bersama relawan milenial Penerus Negeri 'Prabowo-Gibran, Minggu (14/1/2024).

Dalam acara yang digelar di halaman Posko Pemenangan Sahabat Dewata, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul ini, para emak-emak juga mendapatkan edukasi terkait pengelolaan sampah yang dikemas dalam diskusi bertajuk 'Optimalisasi Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Menjadi Sembako'. 

Advertisement

Griya Pradianzi, kepada awak media, mengungkapkan edukasi pengolahan sampah ini amat penting dilakukan, pasalnya, sampai saat ini sampah masih menjadi problem besar masyarakat.

Misalnya, perilaku membuang sampah sembarangan yang dengan mudah ditemukan di beberapa ruas jalan protokol di  Kabupaten Bantul. Bahkan, di lingkungan sendiri pun, sampah belum terkelola dengan baik.

Untuk itu, ia berharap kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat agar sampah tidak lagi dipandang hanya sebagai sampah saja.  Namun, bagaimana sampah ini bisa bernilai ekonomi, yang harapannya juga dapat mensupport perekonomian keluarga.

"Kita ingin menekankan pentingnya mengelola sampah, mengedukasi mereka bahwa ini lho Sampah, juga bisa menghasilkan uang," ujar Gri, sapaan akrab Griya Pradianzi. 

Dalam kegiatan ini, ditekankan tidak hanya sekadar berdiskusi, namun dapat mempraktekkan kegiatan pilah sampah. Bahkan ia menyediakan ratusan paket sembako yang bisa diperoleh hanya dengan menukarkan 1 kilogram sampah.

"Jadi dengan mengelola sampah ini dapat menghasilkan uang, yang uang itu bisa dibelikan Sembako, ya seperti sembako ini yang berisi Beras, Gula dan minyak, nah ini agar mereka menyadari dan semangat, ternyata dengan mengolah sampah bisa belikan Sembako," tandas Caleg Dapil Bantul B ini.

Lebih lanjut, kegiatan Caleg DPRD DIY ini juga mengedukasi para emak-emak mengenai stunting. Pengetahuan stunting ini dipandang krusial, karena generasi sekarang ini, diharapkan akan menjadi generasi emas di Indonesia pada 2045. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.