Peristiwa Daerah

Bupati dan Wabup Sleman Dorong Perluasan Program Percepatan Penurunan Stunting

Kamis, 18 April 2024 - 17:45 | 16.72k
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman menggelar Rembuk Stunting dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. (Foto: Dok. Humas)
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman menggelar Rembuk Stunting dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. (Foto: Dok. Humas)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Untuk mengevaluasi capaian program penurunan stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman menggelar Rembuk Stunting

Acara yang dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa itu digelar di Graha Sarina Vidi, Kamis (18/4/2024).  

Rembuk Stunting yang dikemas dalam kegiatan workshop ini merupakan agenda rutin. Tujuannya untuk melihat program dan kegiatan percepatan stunting serta konvergensinya di wilayah Kabupaten Sleman. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program penurunan stunting tahun 2023 dan juga pemaparan program tahun 2024," jelas Ketua Pelaksana Rembuk Stunting, Daroji. 

Daroji menuturkan kegiatan ini melibatkan 160 orang terdiri dari semua unsur tim percepatan stunting.

"Output kegiatan ini nantinya sebagai monitoring dan evaluasi percepatan stunting dan perencanaan percepatan program stunting," ungkapnya. 

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik Workshop Rembuk Stunting ini sebagai bentuk upaya menyatukan langkah menangani stunting di Kabupaten Sleman.

Lebih lanjut, Kustini menuturkan prevalensi stunting Sleman menunjukan angka penurunan. Berdasarkan ePPGBM, prevalensi stunting Sleman turun sebesar 2,37 persen sehingga menjadi 4,51 pada 2023 lalu. 

"Capaian ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama, sinergi dan kolaborasi dari Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di semua tingkatan serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung gerakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman," katanya. 

Kustini mengatakan penurunan stunting harus didukung oleh organisasi kemasyarakatan untuk mendorong perluasan program kepada masyarakat di berbagai level. 

Terutama, lanjut Kustini, untuk mendukung kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten, kapanewon dan kalurahan.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Ia mengatakan, untuk mewujudkan zero new stunting perlu didukung seluruh pihak mulai dari TPPS di semua tingkatan serta didukung OPD pengampu lintas sektoral.

"Saat ini kita dapat apresiasi karena pada tahun 2023 Kabupaten Sleman menunjukan penurunan pravelensi stunting dari 6,88 persen jadi 4,51 persen. Namun berapa pun penurunannya, untuk menuju zero new stunting masih membutuhkan kinerja dan program ya jelas, yang harus dilaksanakan secara komperhensif di seluruh stake holder," ujar Danang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES