Peristiwa Daerah

Grebek Suro, Warga Curah Grinting di Kota Proboliggo Mengarak Tumpeng Raksasa Keliling Kampung

Senin, 08 Agustus 2022 - 14:48 | 52.03k
Tumpeng raksasa dan gunungan diarak warga keliling kampung dan menjadi rebutan agar selamat dari bencana dan rezeki melimpah. (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)
Tumpeng raksasa dan gunungan diarak warga keliling kampung dan menjadi rebutan agar selamat dari bencana dan rezeki melimpah. (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Sebuah tradisi warga di Kota Probolinggo, Jatim hingga kini masih terus dilestarikan dengan membawa tumpeng raksasa dan gunungan yang berisi hasil bumi hasil pertanian warga keliling kampung. Ritual yang dilakukan setiap bulan Suro ini, sudah menjadi kaprah dan diyakini memberikan keberkahan dan terhindar dari mara bahaya atau bencana alam.

Ritual bulan suro yang digelar oleh warga Kelurahan Curah Grinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Proboliggo, ini oleh warga setempat dinamakan ritual buk-buk bumeh bulen sorah atau ritual selameti bumi di bulan Suro, yang disebut Grebek Suro. Ritual ini biasa digelar pada malam hari, setiap hari ke 5 bulan Suro kalender Jawa.

Berbagai hasil bumi mulai gabah, sayur mayur dan uang kertas serta tumpeng raksasa diarak keliling kampong sejauh 1,9 kilometer. Arak-arakan juga diikuti pasukan berkuda, kesenian jaran kencak dan musik tradisional khas Madura, yang dinaiki oleh anak-anak yatim piatu.

Tumpeng-raksasa-2.jpg

Start dari kantor kecamatan setempat menuju padepokan Wali Songo Majelis Sholawat Nariyah. Iring-iringan ritual grebek Suro tersebut menjadi tontonan warga setempat, berdiri di sepanjang jalan yang dilalui pawai arak-arakan.

Dari penuturan warga setempat, tujuan ritual buk-buk bumeh ini, untuk menyelameti bumi yang kita pijak, agar bumi yang diciptakan oleh tuhan YME, selalu memberi keberkahan dan kedamaian, karena bumi yang memberikan kehidupan manusia di dunia ini, jika bumi marah, maka akan memberikan bencana bagi kita semua.

Lina Wahyuni, warga setempat mangungkapkan, setiap tahun warga Kelurahan Curah Grinting, selalau ramai dan menjadi tontonan warga saat tumpeng raksasa dan gunung berisi buah hasil bumi diarak keliling kampung.

“Setiap tahun pasti diadakan grebek Suro, pawai Suroan ini menjadi tontonan warga setiap tahunnya, dan pengguna jalan yang sedang melintas. Ini sudah menjadi tradisi warga agar selamat dari mara bahaya,” terang Wahyuni, Minggu (7/8/2022).

Setelah didoakan oleh tokoh agama dan sesepuh desa setempat, gunungan berisi hasil bumi dan tumpeng raksasa menjadi rebutan warga, baik kaum ibu-ibu, anak - anak dan kaum adam juga ikut dalam rebutan gunungan tersebut, karena diyakini jika mendapatkan isi gunungan dan tumpeng, dipercaya bisa mendapatkan keberkahan dan rezeki berlimpah.

Tumpeng-raksasa-3.jpg

Niki Widianingsih, warga setempat juga mengatakan, dirinya sengaja berebut sayur mayur di gunungan itu, agar dirinya juga mendapat keberkahan.

“Senang saat rebutan secara massal. Alhamdulillah, mendapatkan beberapa sayur mayur untuk dibawa pulang dan dimasak, lalu dimakan bersama keluarga, karena bisa membawa berkah, uang ditaruh di dompet dibuat jimat,” katanya.

Ahmad Kusnadi, Pengasuh Padepokan Wali Songo Shalawat Nariyah mengatakan, ritual selameti bumi setiap tahun digelar untuk menyelamati bumi dan tolak balak, agar kehidupan di dunia ini selalu diberi keberkahan dan limpahan rezeki.

“Setiap tahun kita gelar ritual grebek suro, yang tujuannya untuk menyelameti bumi yang kita injak, agar selamat dan terhindar dari balak bencana dan hidup bisa tenang dan damai. Tumpeng raksasa dan gunungan sengaja diarak keliling kampung setiap bulan suro, ini tradisi warga tiap tahun di Kota Probolinggo,” tutur Ahmad Kusnadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES