Pendidikan

60 Daerah Siap Jalankan Sekolah Rakyat, Termasuk Dua Probolinggo?

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:45 | 7.14k
Mensos RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat berdialog dengan pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendopo Kabupaten Probolinggo (FOTO: Mujiono for TIMES Indonesia)
Mensos RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat berdialog dengan pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendopo Kabupaten Probolinggo (FOTO: Mujiono for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Program Sekolah Rakyat dengan konsep asrama akan digulirkan di 60 lokasi mulai tahun ini. Di antara 60 lokasi tersebut, Kabupaten dan Kota Probolinggo Jatim, termasuk di dalamnya? 

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut, kini telah ada 60 daerah yang siap menjalankan Sekolah Rakyat.

Advertisement

Di antara 60 daerah tersebut, Kota Probolinggo di Jawa Timur termasuk di dalamnya. Sekolah Rakyat di daerah ini, ditempatkan di bangunan Rusunawa yang belum terpakai.

"Untuk Kabupaten Probolinggo insyaallah tahun depan. Karena gedung belum ada yang memadai," kata Gus Ipul dalam dialog bersama pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Rabu (14/5/2025) siang. 

Dialog juga diikuti Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, serta anggota Komisi VIII DPR-RI yang menjadi mitra Kementerian Sosial. 

Sebelumnya, Pemkab Probolinggo mengusulkan dua alternatif lokasi untuk Sekolah Rakyat. Yaitu SDN Pajarakan Kulon 2, Kecamatan Pajarakan; dan sebuah lahan di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan.

Oleh Kementerian Sosial, dua lokasi itu dinilai belum memadai sebagai tempat Sekolah Rakyat dengan konsep asrama tahun ini. Lokasi pertama belum punya asrama, sedangkan lternatif kedua masih berupa lahan kosong. 

Sedangkan Kota Probolinggo, mengusulkan Rusunawa di Jalan Ikan Belanak, Kecamatan Mayangan; dan SDN 4 Mayangan sebagai lokasi Program Sekolah Rakyat. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo mengatakan, Rusunawa akan jadi tempat Sekolah Rakyat untuk jenjang SMP dan SMA. Masing-masing dua rombongan belajar atau rombel. 

"Setiap rombel 25 siswa. Jadi semuanya 200 siswa," kata pria yang biasa disapa Tiyok itu di sela-sela acara dialog pilar-pilar kesejahteraan sosial Kabupaten dan Kota Probolinggo bersama Mensos RI di Pendopo Kabupaten Probolinggo.

Semuanya berasal dari keluarga miskin atau miskin ekstrem sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES