Disdagnaker Pacitan Kebagian Rp2,2 Miliar dari DBHCHT 2025

TIMESINDONESIA, PACITAN – Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 untuk Kabupaten Pacitan sudah jelas angkanya. Disdagnaker Pacitan sendiri dipastikan mendapat jatah Rp2,2 miliar.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Disdagnaker Pacitan, Supriyono. Menurut dia, anggaran tersebut bakal dipakai untuk pelatihan berbagai keterampilan. Mulai dari pelatihan baja ringan, menjahit, pembuatan pakan ternak, pupuk organik, hingga biofarmaka.
Advertisement
“Kurang lebih segitu. Untuk pelatihan baja ringan, menjahit, pakan ternak, pupuk organik, sampai biofarmaka,” ujar Supriyono kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
Namun begitu, pelatihan itu tidak untuk seluruh wilayah. Hanya desa-desa penghasil tembakau saja yang boleh ikut.
“Tahun ini ada 21 paket. Di antaranya lima program pelatihan tadi,” terangnya.
Namun, sampai berita ini ditulis, pelaksanaan program belum juga dimulai. Masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, pelatihan biasanya baru jalan di bulan Mei atau Juni. Artinya, masyarakat yang berharap cepat-cepat dapat pelatihan dan buka usaha, harus kembali bersabar.
“Ini belum dilaksanakan. Mulainya seperti tahun sebelumnya, biasanya di bulan Mei-Juni,” katanya.
Sebagai catatan, dana DBHCHT secara nasional tahun 2025 mencapai Rp6,3 triliun lebih. Tepatnya Rp6.398.997.369.000,00. Dana itu dibagi ke berbagai daerah penghasil tembakau, salah satunya Pacitan.
Sayangnya, meski anggaran miliaran digelontorkan tiap tahun, masalah ketenagakerjaan di daerah ini masih jalan di tempat.
Disdagnaker Pacitan sendiri berharap, program tahun ini bisa melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang nantinya membuka lapangan kerja.
Setidaknya untuk mengurangi pengangguran yang sampai sekarang masih jadi pekerjaan rumah.
“Harapannya bisa memunculkan wirausaha kecil berbasis desa yang nantinya bisa menciptakan lapangan kerja baru,” pungkas Supriyono.
Meski anggaran DBHCHT 2025 untuk Disdagnaker Pacitan sudah ada, namun pelaksanaan program pelatihan masih sebatas wacana. Jadwalnya pun belum pasti, lantaran masih menunggu ‘restu’ pemerintah pusat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |