Peristiwa Internasional

Anthony Albanese Jadi Perdana Menteri Australia Dari Partai Buruh

Senin, 23 Mei 2022 - 08:14 | 60.91k
Albanese naik melalui jajaran Buruh, akhirnya mengambil alih kepemimpinan oposisi setelah kekalahan telak partai pada 2019. (FOTO: Rycroft/AP Photo)
Albanese naik melalui jajaran Buruh, akhirnya mengambil alih kepemimpinan oposisi setelah kekalahan telak partai pada 2019. (FOTO: Rycroft/AP Photo)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPartai Buruh berhasil membawa Anthony Albanese meraih kemenangan dalam pemilihan Nasional Australia ke kursi Perdana Menteri, meski saat ini belum diperoleh mayoritas kursi di parlemen karena penghitungan suara masih berlangsung.

Partai Buruh telah mengakhiri sembilan tahun kekuasaan pemerintahan konservatif. Dalam komentar pertamanya setelah kemenangan pemilu, Albanese mengatakan, dia ingin menyatukan warga Australia.

"Saya ingin menyatukan negara. Saya pikir orang sudah cukup terpecah, yang mereka inginkan adalah bersatu sebagai sebuah bangsa dan saya berniat untuk memimpin itu," katanya merujuk pada politik yang memecah belah di bawah Perdana Menteri konservatif, Scott Morrisson.

Sebelumnya, Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekalahannya saat dia memberi selamat kepada Albanese atas kemenangannya.

"Rakyat Australia telah memilih perubahan. Saya merasa rendah hati dengan kemenangan ini," kata pemimpin Partai Buruh berusia 59 tahun itu kepada para pendukungnya di Sydney.

Anthony Albanese yang akrab dipanggil Albo itu akan akan dilantik sebagai Perdana Menteri setelah partai Buruhnya mengklaim kemenangan elektoral pertamanya sejak 2007.

Dia menjanjikan perubahan besar setelah hampir 10 tahun pemerintahan konservatif, dari meningkatkan aksi iklim hingga meningkatkan hak-hak pribumi dan menindak korupsi politik.

Selama 26 tahun sejak Albanese pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen, Partai Buruh hanya menjabat selama lima tahun, yakni sewaktu masa kepemimpinan Kevin Rudd dan Julia Gillard yang penuh gejolak.

Albanese pertama kali menjadi menteri setelah kemenangan pemilu 2007 Kevin Rudd dan naik melalui jajaran Buruh, akhirnya mengambil alih kepemimpinan oposisi setelah kekalahan telak partai pada 2019.

Albanese, yang menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya kandidat dengan nama "non-Anglo Celtic" untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam 121 tahun jabatan itu ada, merujuk pada asuhannya yang sederhana di pinggiran Sydney, Camperdown.

"Ibuku memimpikan kehidupan yang lebih baik untukku, dan saya berharap perjalanan hidup saya menginspirasi orang Australia untuk meraih bintang-bintang," kata pria 59 tahun itu.

"Saya ingin Australia terus menjadi negara yang tidak peduli di mana Anda tinggal, siapa yang Anda sembah, Anda cintai, atau apa nama belakang Anda, yang tidak membatasi perjalanan hidup Anda," ujar Anthony Albanese. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES