Craft Cantik Karya Anak Bandung Ikut Pameran di Korea

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Craft memang tidak seramai dunia kuliner tetapi produk craft punya pelanggan loyal. Bahkan, craft sendiri memiliki banyak pengembangan usahanya.
Dari produk craft bunga, misalnya, baik bunga asli atau bunga hiasan bila dirangkai indah, membuat banyak orang tertarik. Apalagi, bila kreasi tersebut belum ada di tempat lain, akan menambah nilai tambah.
Advertisement
Keindahan merangkai craft, bila diiringi dengan kreatif bentukan, jadi sesuatu yang indah dipandang.
Dan ini pulalah yang menjadi motivasi Riani Dea Pratiwi, UMKM pemilik Wi Craft mendirikan usaha craftnya sejak tahun 2017.
Berkat usaha craftnya, ia pun sempat diundang Little Bandung untuk pameran di Korea, juga oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.
Tentu momentum mengenalkan produknya jadi ajang “promosi’ istimewa bagi Riani. Ia merasakan banyak keuntungan dengan terus meng”upgrade” keilmuan diri untuk usahanya ini.
“Saya yang berlatar belakang pendidikan kuliah seni rupa tidak menemui kesulitan ketika harus merangkai sebuah produk craft yang berbahan dasar bunga asli ataupun lainnya,” ujar Riani Dea Pratiwi, Jumat (14/4/2023)
“Justru dalam mencari sumber daya manusia yang mau belajar seni merangkai craft ini terhitung sulit,” tuturnya.
Riani menjelaskan bahwa seni memang berkaitan dengan “rasa” bila memang orang yang menyukai dunia seni, maka dalam pengerjaan craft akan terlihat kesungguhannya memproduksi craft yang berkualitas.
Ia menuturkan bahwa latar belakang dulu usaha ini ada karena kekosongan waktu yang ia gunakan merangkai produk craft bunga lalu dijualnya kepada para mahasiswa yang telah lulus kuliah. Respon mereka pun bagus karena craft berupa buket uang jadi menarik dan unik dilihatnya.
Sejak kejadian itu, Riani pun mulai bersungguh-sungguh membuat produk craftnya.
Riani, tidak ingin membatasi dunia usahanya dengan hanya merangkai bunga saja tetapi dunia craft itu luas dan cita-citanya menjadi pebisnis craft yang besar bisa menangani produk seni yang berbeda.
Apalagi, craft dari bunga bisa diperlukan di beragam acara, seperti wisuda, tunangan, pernikahan, dan lainnya.
Riani enggan membatasi usahanya hanya berfokus pada bunga seperti yang banyak digemari saat ini, ia ingin bisa merangkul peluang craft dari sisi seni yang ia kuasainya.
Ujungnya, dunia usaha seperti dekorasi bunga untuk wisuda, pernikahan, perhelatan, serah terima jabatan, dll berpeluang besar.
Riani akui karena keterbatasan financial, usahanya masih bersifat retail tetapi jika rejekinya tiba, ia akan merambah ke dunia dekorasi nantinya.
Apalagi mendapatkan tim SDM seperti yang ia harapkan tidaklah mudah. Di Jaman sekarang, karyawan yang direkrut selalu berujung pada salary yang tinggi sementara minim kemampuan.
Karenanya, Riani pun menjelaskan bahwa bergerak di bidang bisnis craft benar-benar harus datang dari faktor hobi dan ketekunan serta kreativitas. Sebab, persoalan bisnis craft ini utamanya ada di pelayanan. Tak jarang, Ketika sebelum pandemic, permintaan order buket bunga sampai datang dari kota Aceh.
Jika enggan melayani dengan baik, bisa-bisa konsumen kecewa. Bila kecewa, maka jadi tidak baik untuk brand usaha.
Riani menuturkan setelah pandemi ini, ia memutuskan untuk fokus saja pemasarannya di Bandung, apalagi universitas dan sekolah tinggi di Bandung itu banyak, bisa mencapai 50 buah.
Ia menjelaskan bila saja ia bisa memenuhi order mereka yang wisuda, jelas bisnis ini akan berdampak baik bagi usaha ke depannya. Karena itu, fokus pada pasar yang lebih realistis, tanpa perlu memikirkan kesulitan packing order barang ke luar kota, Riani yakin, usahanya akan bertumbuh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |