Peristiwa Daerah

Silaturahmi Pangdam V Brawijaya ke Pesantren Besar di Jombang

Kamis, 24 April 2025 - 22:02 | 23.27k
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mengunjungi dua  Pesantren Besar di Jombang. (FOTO: Pendam V Brawijaya)
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mengunjungi dua Pesantren Besar di Jombang. (FOTO: Pendam V Brawijaya)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mengunjungi dua pesantren besar di Jombang, Kamis (24/4/2025). Pesantren yang dikunjungi adalah Tebuireng dan Bahrul Ulum Tambakberas.

Pangdam datang untuk bersilaturahmi dengan para ulama. Juga untuk mengenang perjuangan tokoh-tokoh bangsa.

Advertisement

Pangdam-V-Brawijaya-2.jpg

Di Tebuireng, Pangdam disambut KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Ia dan rombongan salat Dhuhur berjamaah di masjid pesantren. Lalu berziarah ke makam KH. Hasyim Asy’ari dan Gus Dur.

Doa-doa dibaca di pusara para pendiri bangsa itu. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Tambakberas.

Di sana, mereka disambut DR. KH. M. Hasib Wahab Hasbullah. Pangdam juga berziarah ke makam KH. Wahab Hasbullah.

Mayjen Rudy menyampaikan pesan penting. “TNI menghormati para ulama dan tokoh bangsa,” katanya.

Pangdam-V-Brawijaya-3.jpg

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan. Kegiatan ini dihadiri banyak tokoh penting.

Ada Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf Batara Alex Bulo, Dandim Jombang, Bupati, dan Kapolres. Semua hadir untuk mendukung silaturahmi ini.

Kunjungan ini jadi pengingat bahwa TNI dan ulama punya tujuan sama. Menjaga negeri. Merawat persatuan. Membangun kedamaian.

Sinergi antara TNI dan tokoh agama bukan hal baru. Sejak zaman perjuangan, keduanya berjalan beriringan.

Kini, semangat itu terus dijaga. Lewat pertemuan sederhana, tapi penuh makna.

Jombang dikenal sebagai kota santri.
Banyak tokoh besar lahir dari tanah ini.
Kehadiran Pangdam di sini punya arti khusus.

Sebagai bentuk penghormatan pada warisan ulama.Tak ada orasi panjang.
Tak ada acara mewah. Hanya saling sapa, salat bersama, dan doa di pusara.
Tapi dari situlah lahir ketenangan dan kebersamaan

Mayjen Rudy percaya, bangsa ini kuat karena nilai-nilai luhur. Nilai yang diajarkan di pesantren. Tentang cinta tanah air. Tentang hidup rukun dalam perbedaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES