Pendidikan

UII Gelar Seminar Internasional Eduarchsia - Senvar 2019

Kamis, 26 September 2019 - 15:50 | 108.84k
Suasana Seminar Internasional Pendidikan Arsitektur di Asia (Eduarchsia) ke-2 dan komunitas Pemerhati Linkungan Berkelanjutan (Senvar). (FOTO: Humas UII/TIMES Indonesia)
Suasana Seminar Internasional Pendidikan Arsitektur di Asia (Eduarchsia) ke-2 dan komunitas Pemerhati Linkungan Berkelanjutan (Senvar). (FOTO: Humas UII/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Setelah sukses menggelar Eduarchsia pada 2017, tahun ini Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar Seminar Internasional Pendidikan Arsitektur di Asia (Eduarchsia) ke-2. Dalam kegiatan ini UII menggandeng komunitas Pemerhati Linkungan Berkelanjutan (Senvar).

Seminar diikuti sekitar 100 peserta diselenggarakan pada 25 - 26 September 2019 bertajuk Innovation and Sustainability in AEC 4.0 di Audtorium Lantai 3, Gedung Moh. Natsir UII Jalan Kaliurang Km. 14,5. Kemudian, ada agenda tambahan berupa workshop BIM (Building Information Modelling) dari BIM-Coe UII, Workshop Pendidikan Profesi Arsitek dan Workshop SENVAR.

Advertisement

Ketua Jurusan Arsitektur UII, Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI mengatakan arsitektur, teknik dan industri konstruksi saat ini sedang menghadapi perubahan mendasar. Yakni, munculnya digitalisasi sekaligus tuntutan untuk memenuhi persayaratan pembangunan berkelanjutan. Melimpahnya ilmu pengetahuan dan aplikasinya pada teknologi, sosial, ekonomi, dan politik dapat mengambil manfaat dari digitalisasi tersebut.

Namun demikian, pada saat yang sama masih banyak yang bergantung pada metode dan teknologi lama yang mungkin saja akan segera punah diganti dengan yang baru.

“Era baru yang disebut dengan zaman ke-4 setelah revolusi industri (industry 4.0) ini telah merubah tatanan dengan sangat cepat yang disebut dengan disrupsi. mau atau tidak, suka atau tidak, zaman telah berganti dan cara hidup juga harus berganti termasuk dunia arsitektur dan industri konstruksi,” terang Cholis

Selain itu, konferensi ini dihadiri oleh peserta dengan berbagai latar belakang: pendidik, peneliti, praktisi dan siswa untuk berbagi perspektif, pengetahuan, dan pengalaman. Pembicara utama yang diundang adalah Prof. Dr. Nicole Uhrig (Anhalt University of Applied Science Germany), Prof. Dr. Yahaya Ahmad (University of Malaysia), Prof. Paramitha Atmodiwirjo PhD (Universitas Indonesia), Assoc. Prof. Dr. Eka Setiadi (American University of Ras Khaimah United Emirate Arab), dan Assoc. Prof. Dr. Sugini (Universitas Islam Indonesia).

Rektor UII Fathul Wahid, S.T, M.Sc, Ph.D mengatakan salah satu aspek penting dalam pendidikan arsitektur adalah terkait dengan nilai-nilai. Ini adalah tentang menumbuhkan nilai-nilai di antara para arsitek dan menuliskan nilai-nilai ke dalam artefak arsitektur.

“Saya percaya, tidak ada artefak termasuk yang arsitekturnya bebas nilai. Mereka memang sarat nilai. Ada yang pasti nilai yang tertulis saat mengembangkan artefak,” kata Fathul.

Ia meminta, perspektif ini bukan dari arsitek. Sebab, latar belakang pendidikan dirinya adalah ilmu komputer dan sistem informasi. Selama ini, interaksi dilakukan dengan koleganya dari disiplin arsitektur, sampai batas tertentu telah membentuk perspektif ini.

Fathul menambahkan, dirinya memang termasuk dalam disiplin arsitektur. Sebab, ia memahami bahwa menuangkan sebungkus garam ke laut akan menjadi usaha yang tidak berarti. Tapi setidaknya, ia berharap sudut pandang ini bisa memberikan perspektif alternatif atau pelengkap untuk didiskusikan lebih jauh.

Dikatakan Cholis, para pakar akan terus dihadirkan dan diskusi-diskusi yang uptodate diharapkan terus mengalir dari event ini. Dengan demikian arsitektur dan arsitek di Indonesia tidak kalah dari negara lain, atau bahkan tidak mustahil tampil sebagai pemimpin di masa depan dengan prinsip-prinsip arsitektur ramah lingkungan yang mengikuti kecanggihan teknologi informasi.

“Sebagai institusi pendidikan yang telah terakreditasi secara internasional, kontribusi pada dunia arsitektur dan teknologinya terus dilakukan. Seminar dua tahunan ini telah menjadi agenda tetap Jurusan Arsitektur UII yang berkomitmen pada memajukan dunia arsitektur dan pendidikannya di Indonesia,” kata Cholis Dosen Progam Studi Jurusan Arsitektur UII saat menghadiri Seminar Internasional Eduarchsia - Senvar 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES