Peristiwa Daerah

Panen Perdana di Bondowoso, Gubernur Jatim Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu

Selasa, 06 Mei 2025 - 16:41 | 10.53k
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat panen perdana di Kabupaten Bondowoso. Tampak didampingi Dirut SGN dan Wakil Bupati (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat panen perdana di Kabupaten Bondowoso. Tampak didampingi Dirut SGN dan Wakil Bupati (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa panen perdana tebu di kebun Walidono-PG Prajekan Kabupaten Bondowoso, Selasa (6/5/2026). 

Panen tebu tersebut berlangsung di lahan milik Teguh Cahyono, dengan luasan lahan sekitar 1 hektar dengan varietas tebu bululawang. 

Advertisement

Selain panen perdana, Gubernur Khofifah juga meluncurkan dan menyerahkan KUR khusus kepada sejumlah petani tebu SGN, dengan nilai masing-masing Rp 100 juta. 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, KUR khusus ini bisa memberikan solusi bagi petani tebu. 

“Pada saat Covid, saya berusaha membuka akses bagi perni yang punya KUR untuk mengakses PEN, tapi tidak bisa,” kata dia. 

Oleh karena itu, Gubernur Khofifah menyebut program ini out of the box. Sebab saat Covid saja yang punya KUR Rp 500 juta tidak bisa mengakses yang lain kecuali yang reguler. 

Namun kini ada program khusus petani tebu, tentu dengan kualifikasi dan ketentuan yang berlaku. 

Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa Jawa Timur merupakan Lumbung Pangan Nusantara dan komoditas tebu adalah salah satu kekuatan besarnya. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa produksi tebu (yang digiling pabrik gula) Jawa Timur mencapai 16,69 juta ton dari 238.135,6 Hektare lahan tebu, atau setengah dari produksi nasional.

"Dari jumlah itu, dapat dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jatim sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50% secara tahunan," ucapnya. 

"Sekaligus mencerminkan efisiensi rendemen rata-rata 7,58% dari tebu yang digiling," imbuhnya.

Di sisi lain Gubernur Khofifah menyebut upaya peningkatan produktivitas, hilirisasi, dan diversifikasi menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi provinsi dan kesejahteraan petani. Hal ini disebabkan subsektor perkebunan yang didominasi tebu berkontribusi signifikan terhadap PDRB dan struktur ekonomi Jawa Timur.

"Untuk membangun petani yang kuat dan sejahtera dibutuhkan kolaborasi yang efektif, saya berharap kolaborasi dengan PT. Sinergi Gula Nusantara dalam pengadaan bibit unggul dan penyerapan hasil panen tetap berjalan berkelanjutan," pesannya.

Ia berharap semua lembaga perbankan memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan program KUR Khusus Kluster Petani Tebu dengan kolaborasi bersama dinas yang membidangi perkebunan di tiap kabupaten\kota di Jawa Timur. Sehingga kebutuhan modal kerja seluruh petani tebu dapat terpenuhi.

"Kepada Bank Jatim yang mempelopori berjalannya KUR khusus ini, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran, sehingga tidak ada petani yang tertinggal," pintanya.

Direktur PT SGN (Sinergi Gula Nusantara), Mahmudi menjelaskan, KUR khusus ini memudahkan petani tebu mengakses permodalan.

Menurutnya, KUR khusus ini bisa menjadi solusi bagi petani, karena untuk KUR pada umumnya petani dibatasi maksimal Rp 500 juta. 

“Jika yang 500 juta sudah terpenuhi, tidak bisa pinjam lagi seumur hidup. Kira-kira begitu,” kata dia. 

Namun dengan KUR khusus ini kata dia, petani tebu bisa pinjam lagi dengan rate atau bunga sekitar 6 persen. 

Dia juga mengungkapkan, tidak ada ketentuan luas lahan bagi petani tebu yang akan akan mengajukan KUR. “Tentu ada verifikasi untuk governance-nya,” imbuh dia. 

Menurutnya, pilot project KUR khusus ini dimulai di Jawa Timur, dan yang mendapatkan manfaat pertama kali petani di Bondowoso. “Pecah telornya di Bondowoso,” jelas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES