Peristiwa Daerah

BMKG Juanda: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim Saat Malam Tahun Baru

Rabu, 28 Desember 2022 - 11:18 | 162.43k
Ilustrasi kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kewaspadaan cuaca ekstrem di Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo meminta warga di Jawa Timur untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada malam Tahun Baru 2023.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Juanda, Taufiq Hermawan menyampaikan, berdasarkan analisis kondisi iklim, saat ini wilayah Jatim berada pada puncak musim hujan. Dan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur, lanjut dia, masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.

Advertisement

Taufiq menjelaskan, monsun Asia menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, serta adanya seruakan dingin (cold surger). Dengan disertai fenomena CENS (Cross Equatorial Northerly Surge atau arus lintas ekuatorial) yang mengindikasikan bahwa adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia melintasi equator.

"Yang dapat berdampak meningkatkan potensi curah hujan dan kecepatan angin di wilayah barat Indonesia termasuk wilayah Jawa Timur," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (28/12/2022).

Ia juga menjelaskan kenapa suplai uap air semakin banyak di atmosfer. Hal itu disebabkan masih aktifnya La Nina dengan intensitas lemah, MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang ekuatorial Rossby, gelombang atmosfer Kelvin, pola konvergensi atau pertemuan massa udara, serta kondisi suhu muka air laut di perairan Jawa Timur masih hangat, dengan anomali +1,0 sampai dengan +2,5 derajat celcius.

Waspada Cuaca ekstrem di Jawa Timur

Teguh meminta warga di Jawa Timur mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat pada malam Tahun Baru. Sejumlah wilayah potensial tersebut yakni Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Jember, Jombang, Lumajang, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Blitar.

Selanjutnya Bondowoso, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Malang, Nganjuk, Ponorogo, Situbondo, Sumenep, Tuban, Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Batu.

BMKG Juanda melaporkan pula, untuk ketinggian gelombang di beberapa wilayah perairan Jawa Timur sudah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi (2,5 – 6,0 m). 

Wilayah perairan yang perlu menjadi perhatian yaitu perairan Kalteng bagian Timur, Laut Jawa Timur Masalembo, Laut Jawa utara Bawean, Perairan Utara Madura, Laut Jawa selatan Bawean, Perairan Kepulauan
Sapudi, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Kepulauan Kangean, Laut Jawa barat Masalembo, Perairan selatan Jawa Timur, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur.

"Update terkini ketinggian gelombang wilayah perairan Jawa Timur: http://maritimjatim.info," imbuhnya.

Atas potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti potensi genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, puting beliung, dan angin kencang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES