Coklit Data Pemilih Pemilu 2024 di Ngawi Rampung 100 Persen

TIMESINDONESIA, NGAWI – Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Ngawi sudah selesai 100 persen. KPU Kabupaten Ngawi menyebut, hingga batas akhir pelaksanaan coklit, petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) sudah menyelesaikan 100 persen pencocokan dan penelitian data baik secara manual maupun melalui aplikasi e-coklit.

Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Ngawi, Putra Adi Wibowo mengatakan, hingga batas akhir proses coklit pada 14 Maret 2023,  sebanyak 2.732 orang pantarlih telah tuntas melaksanakan tugas pencocokan dan penelitian. Diketahui, proses coklit data pemilih telah bergulir sejak 12 Februari 2023.

"Hingga batas akhir coklit 14 Maret 2023, pantarlih KPU Ngawi sudah 100 persen melaksanakan tugas coklit," kata Putra kepada TIMES Indonesia, pada Rabu (15/3/2023).

Putra mengatakan, proses coklit sudah diselesaikan pantarlih baik secara manual maupun pendataan dengan aplikasi e-coklit. Sebagaimana data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), data yang mesti di-coklit pantarlih se-Kabupaten Ngawi sebanyak 710.315.

Putra melanjutkan, setelah proses coklit, total data yang tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 32.535. Data TMS meliputi warga yang telah meninggal dunia, belum genap 17 tahun, dan anggota TNI/Polri. Data TMS termasuk juga mencakup pemilih yang salah penempatan TPS. Kemudian untuk data potensial baru, sebanyak 24.040 pemilih.

"Keterangan TMS tidak bisa serta-merta dilakukan. Harus disertai data dukung atau bukti secara de jure bahwa data tidak memenuhi syarat sebagai pemilih. Berdasarkan data kependudukan yang benar, atau KTA TNI/Polri bagi yang anggota," ucapnya.

Setelah proses coklit pemilu 2024 rampung, akan dilakukan pengolahan data, melalui tahapan penyusunan daftar pemilih hasil pemutakhiran (DPHP). Mekanisme penyusunan data akan dilakukan di tingkat desa/kelurahan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Penetapan DPHP melalui rapat pleno di tingkat PPS pada tanggal 30-31 Maret 2023. Proses tersebut akan dilanjutkan di tingkat kecamatan oleh PPK pada tanggal 1-2 April 2023. 

Putra menjelaskan data hasil coklit masih bisa diperbaiki, selama proses penyusunan data pemilih yang akan berlangsung hingga penetapan daftar pemilih tetap (DPT) oleh KPU pada bulan Juni 2023 mendatang. Untuk itu, lanjut Putra, masyarakat bisa memberikan masukan atau tanggapan terkait proses penyusunan daftar pemilih untuk pemilu 2024. Baik untuk data TMS, perbaikan, ataupun warga yang merasa belum tercoklit tetapi sudah memenuhi syarat sebagai pemilih

"Masyarakat bisa menyampaikan tanggapan melalui PPS di wilayah masing-masing, dengan menyertakan bukti dukung," kata Putra.

Lebih lanjut, Putra menyampaikan, masyarakat dapat secara aktif melakukan cek sudah terdaftar sebagai DPT atau belum. Masyarakat dapat melihat status terdaftar melalui laman cekdptonline.kpu.go.id. Laman tersebut dapat diakses melaui peramban web atau smartphone.

"Cukup memasukan 16 digit NIK pemilih yang bersangkutan, akan diketahui sudah terdaftar atau belum, termasuk lokasi TPS untuk memilih pada Pemilu 2024 nanti," ujar Putra.

Selama proses penyusunan daftar pemilih, Komisioner KPU Kabupaten Ngawi itu mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati apabila ada permintaan data oleh orang yang mengaku sebagai KPU melalui aplikasi perpesanan. Putra menegaskan, bahwa dalam proses penyusunan daftar pemilih, dilakukan oleh Pantarlih KPU secara langsung. Bukan melalui aplikasi perpesanan.

"Kalau ada permintaan data pribadi yang mengatasnamakan KPU melalui aplikasi perpesanan, dapat dipastikan itu hoaks. Dalam penyusunan daftar pemilih dilakukan KPU secara resmi dan langsung, melalui petugas Pantarlih," papar anggota KPU Kabupaten Ngawi Putra Adi Wibowo, terkait coklit pemilu 2024. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement