Mengenal 10 Ragam Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Belahan Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ramadan dirayakan dengan beragam tradisi unik di seluruh dunia, mencerminkan kekayaan budaya dan kehangatan umat Muslim dalam menyambut bulan suci.
Baik anak-anak maupun orang dewasa turut meramaikan suasana dengan berbagai kebiasaan khas yang diwariskan turun-temurun. Meskipun caranya berbeda, kebersamaan, berbagi, dan ibadah tetap menjadi bagian utama dalam perayaan ini.
Advertisement
Berikut adalah sepuluh tradisi Ramadan dari berbagai negara:
1. Indonesia
Setiap daerah memiliki cara khas dalam menyambut Ramadan. Di Jawa dan sebagian Sumatra, ada tradisi Padusan, yaitu mandi di mata air atau sungai sebagai simbol penyucian diri. Di Aceh, masyarakat mengadakan Meugang dengan memasak dan menyantap daging bersama keluarga sebagai ungkapan syukur.
Sementara itu, di Kalimantan dan Sulawesi, tradisi Nyekar dilakukan dengan berziarah ke makam leluhur sebelum memasuki Ramadan. Di Lombok, masyarakat Sasak menyambut bulan suci dengan Maleman, yakni malam-malam menjelang Ramadan yang diisi dengan kegiatan keagamaan dan doa bersama.
2. Uni Emirat Arab
Anak-anak merayakan tradisi Haq Al Laila, yang mirip dengan Trick-or-Treating. Pada tanggal 13 hingga 15 Ramadan, mereka mengenakan pakaian cerah dan berkeliling lingkungan sambil menyanyikan lagu tradisional untuk mengumpulkan permen. Tradisi ini berasal dari Bahrain dan kini telah menyebar ke berbagai negara Teluk.
3. Maroko
Seorang penjaga kota yang disebut Nafar berkeliling sambil meniup terompet untuk membangunkan warga agar bersiap sahur. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-7, ketika salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW membangunkan masyarakat dengan melantunkan doa.
4. Lebanon
Tradisi Midfa al-Iftar, yakni penembakan meriam sebagai tanda waktu berbuka puasa. Konon, tradisi ini bermula di Mesir lebih dari 200 tahun lalu ketika seorang penguasa Utsmani secara tidak sengaja menembakkan meriam saat matahari terbenam.
Suaranya disalahartikan sebagai tanda berbuka puasa, dan sejak itu, kebiasaan ini menyebar ke berbagai negara Timur Tengah.
5. Bangladesh, India dan Pakistan
Malam terakhir Ramadan disebut Chaand Raat atau Malam Bulan. Malam ini dipenuhi dengan perayaan, di mana keluarga saling berbagi makanan manis dan kaum wanita memenuhi pasar untuk membeli perhiasan serta menghias tangan mereka dengan henna sebagai persiapan menyambut Idulfitri.
6. Afrika Selatan
Pengamatan bulan sabit pertama untuk menentukan akhir Ramadan dilakukan oleh kelompok khusus yang disebut Maan Kyker. Mereka ditunjuk oleh Dewan Yudisial Muslim Afrika Selatan dan berkumpul di lokasi seperti Sea Point Promenade dan Signal Hill di Cape Town untuk melihat hilal dengan mata telanjang.
7. Turki
Tradisi Askıda Ekmek menunjukkan semangat berbagi, di mana seseorang membeli dua roti dan meninggalkan satu untuk mereka yang membutuhkan. Selain itu, suasana Ramadan semakin semarak dengan keberadaan drummer yang berjalan di jalanan untuk membangunkan warga saat sahur.
8. Irak
Ramadan juga diisi dengan permainan tradisional Mheibes, yang dimainkan oleh kelompok pria. Dalam permainan ini, satu tim menyembunyikan cincin di antara anggotanya, sementara tim lawan harus menebak siapa yang memilikinya dengan mengamati bahasa tubuh.
9. Bahrain
Malam ke-14 Ramadan dirayakan dengan Gergaoon, di mana anak-anak mengenakan pakaian terbaik dan berkeliling rumah-rumah untuk menyanyikan lagu serta mengumpulkan permen.
Selain itu, minuman khas Ramadan di Bahrain adalah Vimto, yang populer karena rasanya yang manis dan membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
10. Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina
Meriam Ramadan ditembakkan setiap malam dari Benteng Kuning (Yellow Fortress) untuk menandai waktu berbuka. Ramadan di Bosnia juga identik dengan aroma roti Somun yang baru dipanggang, yang menjadi hidangan khas berbuka puasa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |