Pangdam V Brawijaya Siap Jawab Keluhan Petani Gresik: Irigasi Jadi Prioritas

TIMESINDONESIA, GRESIK – Dalam panen raya dan serap gabah yang digelar Jumat (14/03/2025), Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turun langsung menemui para petani di Gresik.
Mereka tak hanya menyaksikan panen, tetapi juga mendengar langsung kesulitan yang dihadapi petani di lapangan.
Advertisement
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan rasa syukur karena harga gabah kini stabil di Rp6.500 per kilogram.
Hal ini, menurutnya, adalah bukti nyata perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan petani.
"Alhamdulillah, kita senang mendengar petani bersyukur. Harga gabah sudah lebih baik, pupuk juga tersedia. Ini akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani kita," ujar Mentan.
Pemerintah juga berencana menjaga keseimbangan harga gabah agar petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak.
Salah satu langkahnya adalah menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan memperkuat peran Bulog dalam menyerap hasil panen.
Masalah Irigasi Segera Ditangani
Di sisi lain, petani masih menghadapi kendala irigasi. Pengairan yang kurang optimal membuat mereka khawatir dengan musim tanam berikutnya.
Keluhan ini langsung disampaikan ke Mayjen TNI Rudy Saladin. Menanggapi hal tersebut, Pangdam menegaskan bahwa pihaknya akan segera bertindak.
Semua Babinsa di jajaran Kodam V Brawijaya akan dikerahkan untuk mendampingi petani dan membantu mengatasi masalah yang ada.
"Keluhan petani ini harus segera diatasi. Irigasi dan pengairan sangat penting bagi pertanian kita. Saya sudah instruksikan jajaran untuk turun tangan secepatnya," kata Mayjen TNI Rudy.
Babinsa tidak hanya bertugas mendampingi petani dalam proses bertani, tetapi juga menjadi penghubung antara petani dan pemerintah.
Mereka akan terus memantau, mendengar, dan melaporkan setiap kendala di lapangan agar segera mendapat solusi.
Ketahanan Pangan Butuh Kolaborasi
Mentan Amran menambahkan, ketahanan pangan tidak bisa hanya mengandalkan petani. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat untuk memastikan sektor pertanian berjalan dengan baik.
"Kita harus bersama-sama menjaga pertanian. Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan kita. Kalau mereka kesulitan, dampaknya akan dirasakan seluruh masyarakat," tegasnya.
Dengan komitmen dari pemerintah dan TNI, petani Gresik kini lebih optimis menghadapi musim tanam berikutnya.
Harapan mereka sederhana, bisa bertani dengan tenang, tanpa takut kekurangan air atau harga panen yang anjlok. Pemerintah sudah berjanji. Kini saatnya bukti nyata di lapangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |