Ekonomi

Peternak Ayam Petelur di Banyuwangi Mulai Kembali Bergeliat

Senin, 01 April 2024 - 20:31 | 16.90k
Salah satu peternak ayam petelur di Banyuwangi, yang sedang memberikan pakan. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Salah satu peternak ayam petelur di Banyuwangi, yang sedang memberikan pakan. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Peternak ayam petelur di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kini mulai kembali bergeliat setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat dari pandemi Covid-19. Hal tersebut ditandai dengan mulai menjamurnya industri tersebut.

Dikatakan oleh Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Pemkab Banyuwangi Abdurrazak, kembali bergeliatnya usaha dengan beternak ayam petelur di Banyuwangi tersebut yakni masyarakat menilai industri tersebut menjadi salah satu pekerjaan yang cukup menjanjikan.

Berdasarkan data Pemkab Banyuwangi, Abdurrazak mengungkap, setelah sektor perekonomian di Banyuwangi tumbuh, kebutuhan pangan akan komoditas telur juga semakin meningkat. Oleh sebab itu, masyarakat banyak yang kembali beralih menggeluti bidang ternak yang menghasilkan telur itu. 

“Diketahui, saat ini populasi ayam petelur yang awalnya yang awalnya hanya 1,2 juta tumbuh menjadi 1,7  hingga 1,8 juta,” kata Abdurrazak, Senin (1/4/2024).

Tidak berhenti disana, Abdurrazak juga menambahkan, dengan melihat menggeliatnya industri peternakan ayam petelur ini, pihaknya tidak tinggal diam. Dispertan Pemkab Banyuwangi juga membantu membangkitkan usaha mereka dengan memberikan subsidi berupa pakan ternak, sehingga diharapkan tidak adanya pembengkakan biaya produksi bagi peternak.

Para peternak ayam petelur yang semula sempat mengalami masa sulit selama beberapa tahun terakhir, kini dianggap perlahan telah mampu pulih. Bahkan, mulai berkembang kembali lebih pesat dari sebelumnya, di sejumlah wilayah.

Saat ini, terdapat beberapa wilayah yang dianggap menjadi sentra ayam petelur di Banyuwangi yang berkembang pesat. Diantaranya, Kecamatan Blimbingsari, Kecamatan Srono, Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan Gambiran, Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Songgon, dan Kecamatan Bangorejo.

”Untuk beberapa wilayah sentra tersebut kami juga memberikan peningkatan usaha ternak, berupa bimbingan teknis pembuatan pakan dan budidaya unggas,” cetus Abdurrazak.

“Dan semoga kedepan pertumbuhan peternak ayam petelur ini semakin baik dan kedepan bisa terus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat luas,” imbuh Abdurrazak.

Untuk diketahui, menilik data daftar harga telur ayam ras di beberapa pasar di Banyuwangi yang dapat dilihat melalui laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur, terpantau  jika harga telur ayam ras cukup stabil di kisaran Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES