Peristiwa Nasional

Hilal di Pacitan Tertutup Mendung, Rukyatul Hilal Tidak Berhasil

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:29 | 13.10k
Pemantauan hilal penentuan 1 Ramadan di Pantai Srau Pacitan tidak berhasil. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Pemantauan hilal penentuan 1 Ramadan di Pantai Srau Pacitan tidak berhasil. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Upaya pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah di Pantai Srau, Pacitan, tak membuahkan hasil. Cuaca mendung menutupi ufuk, sehingga hilal tak tampak saat rukyatul hilal dilakukan pada Jumat, 28 Februari 2025.

Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, Bambang Hadi Suprapto, mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan hisab, ketinggian hilal di Pacitan mencapai 4 derajat 35 menit 49,42 detik di atas ufuk. Namun, pengamatan secara langsung tak bisa dilakukan karena tertutup awan tebal.

Advertisement

"Secara hisab, hilal sudah berada di atas ufuk. Namun, karena kondisi cuaca yang mendung, hilal tidak bisa teramati dengan mata telanjang," ujarnya.

Data Hisab: Hilal di Atas Ufuk, tapi Pengamatan Terganggu

Berdasarkan hasil hisab dari Badan Hisab Rukyat Kemenag Pacitan, ijtima terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.46 WIB. Saat matahari terbenam, posisi hilal berada di 4 derajat 35 menit 49,42 detik, dengan kemiringan sedikit ke arah utara.

Berikut beberapa parameter astronomi dalam perhitungan awal Ramadan di Pacitan:
Lintang lokasi: 8° 15.144' LS

Bujur lokasi: 110° 59' 41.6" BT

Ketinggian tempat: 7 meter dari permukaan laut

Saat matahari tenggelam: 17:57 WIB

Saat hilal tenggelam: 18:13 WIB

Lama hilal di atas ufuk: 16 menit 29 detik

Azimuth matahari saat tenggelam: 262° 00' 14.84"

Azimuth bulan: 264° 02' 57.32"

Dengan posisi hilal yang cukup rendah dan kondisi atmosfer yang kurang bersahabat, hilal tetap tidak terlihat dalam pemantauan ini.

Menunggu Keputusan Pemerintah

Meski hilal tak tampak di Pacitan, hasil rukyatul hilal dari berbagai titik di Indonesia akan dikompilasi dalam sidang isbat Kementerian Agama RI. Keputusan resmi mengenai awal Ramadan akan diumumkan setelah mempertimbangkan laporan dari berbagai daerah, termasuk metode hisab dan hasil pengamatan rukyat.

"Pacitan hanya satu dari sekian titik pemantauan. Keputusan final ada di pemerintah pusat berdasarkan laporan dari seluruh Indonesia," ujar Bambang.

Sebagai catatan, dalam sistem hisab yang digunakan, hilal sudah cukup tinggi untuk kemungkinan terlihat, meski faktor cuaca menjadi penghalang utama dalam rukyatul hilal kali ini.

Masyarakat pun diminta menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai 1 Ramadan 1446 H, apakah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau Ahad, 2 Maret 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES