Peristiwa Daerah

Menengok Srikandi 2 Pedal, Komunitas Sepeda di Kota Malang yang Diisi Para Perempuan Hebat

Minggu, 20 April 2025 - 14:21 | 10.45k
Komunitas Srikandi 2 Pedal saat bersepeda bersama. (Foto: Dok. Srikandi 2 Pedal for TIMES Indonesia)
Komunitas Srikandi 2 Pedal saat bersepeda bersama. (Foto: Dok. Srikandi 2 Pedal for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGKomunitas bersepeda belakangan ini terus bertumbuh. Tak hanya diisi oleh kaum pria saja, di Kota Malang ada komunitas bersepeda yang diisi oleh para perempuan-perempuan hebat. Komunitas itu bernama Srikandi 2 Pedal.

Komunitas Srikandi 2 Pedal ini sudah berdiri sejak 19 Maret 2021. Saat ini, anggotanya sudah sekitar 30 orang.

Advertisement

Ketua Srikandi 2 Pedal, Sita Mayura mengatakan, ide pembentukan komunitas bersepeda ini bermula saat Sita sering mengikuti sang suami berolahraga bersepeda sekitar lima tahun lalu.

Awalnya, Sita menganggap bersepeda dari rumahnya di Kelurahan Sumbersari, Kota Malang sampai kawasan Araya merupakan capaian luar biasa. Lambat laun, Sita bisa bersepeda sampai puluhan kilometer (KM).

Setelah rutin bersepeda, Sita mencoba mengajak teman-temannya untuk membentuk komunitas. Awalnya ada tujuh perempuan yang bergabung di grup percakapan online yang menjadi wadah mereka untuk berbagi informasi, foto dan video.

"Sebenarnya kami hanya ingin bersepeda biasa. Saat bersepeda itu kan biasa kalau berfoto dan membuat video. Apalagi kalau perempuan, foto-foto itu nomor satu. Grup itu untuk berbagi dokumentasi saat bersepeda. Setelah selesai gowes, ada yang bilang grup itu tidak usah dibubarkan. Saya pun iseng memberikan nama di grup Srikandi 2 Pedal," ujar Sita, Minggu (20/4/2025).

Setelah grup terbentuk, mereka sering bertemu dan bersepeda. Lambat laun, banyak penggemar bersepeda yang bergabung di dalam grup itu. Saat ini, ada sekitar 30 orang yang menjadi anggota komunitas Srikandi 2 Pedal.

Setiap bertemu, tempat yang bagus untuk berfoto, Sita dan kawan-kawannya langsung berhenti, kemudian mengambil foto.

"Dokumentasi itu penting, karena perempuan itu senang foto. Kami juga punya media sosial, seperti Instagram atau Facebook. Dulu, foto yang utama. Setiap titik berhenti, lalu mengambil foto dan juga video," ungkapnya.

Sebelum berangkat, anggota komunitas ini juga berdandan. Sita menyadari dandanan bisa luntur oleh keringat saat bersepeda. Biasanya anggota komunitas ini harus kembali dandan sebelum berfoto kembali.

"Sebelum berangkat, dandan dulu. Kalau sampai lokasi, dandanannya luntur, ya dandan lagi. Makannya persiapannya lama. Apalagi kalau ada acara, kami datangkan fotografer, sehingga dandannya semakin kencang," tuturnya.

Komunitas bersepeda tidak sekedar menjadi media untuk menyalurkan hobi bersepeda. Komunitas ini juga bisa menjadi ajang untuk silaturahmi, baik dengan sesama anggota komunitas, maupun dengan anggota komunitas lain.

"Yang seru dari sepedaan itu adalah kebersamaannya menikmati jalanan. Kalau bersepeda sendiri, kadang jenuh. Kalau bersepeda bareng, bisa ngobrol bersama saat bersepeda," katanya.

Kini, komunitas bersepeda yang diisi oleh para perempuan makin eksis di jalanan maupun dikalangan komunitas.

Ini menjadi bukti, bahwa hobi bersepeda itu tidak hanya diisi oleh kaum pria, tapi perempuan juga ikut eksis dan bisa membentuk komunitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES