Pendidikan

Tinjau Renovasi Sekolah Rakyat Pacitan, AHY: Pendidikan Jadi Kunci Putus Rantai Kemiskinan

Kamis, 03 Juli 2025 - 18:05 | 12.82k
Menko AHY menyalami peserta didik Sekolah Rakyat di Pacitan saat cek renovasi gedung tahap pertama. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Menko AHY menyalami peserta didik Sekolah Rakyat di Pacitan saat cek renovasi gedung tahap pertama. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan di berbagai daerah, salah satunya melalui program Sekolah Rakyat (SR) yang menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Presiden Prabowo. Di Jawa Timur sendiri terdapat 12 titik lokasi pembangunan SR, termasuk di Kabupaten Pacitan.

Pada Kamis (3/7/2025) sore, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), datang langsung meninjau progres renovasi Sekolah Rakyat tahap pertama yang berada di kompleks bekas gedung BKPSDM dan Panti Tresna Werda Pacitan.

Advertisement

AHY tiba sekitar pukul 15.30 WIB, disambut hangat oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pacitan. 

Suasana semakin semarak ketika sejumlah calon siswa turut menyambut kedatangan AHY sambil mengangkat kertas bertuliskan “Terima kasih Bapak Presiden Prabowo.”

Dalam kunjungannya, AHY mengungkapkan optimismenya bahwa pembangunan dan penyediaan fasilitas pendidikan yang layak akan menjadi salah satu kunci utama untuk memutus mata rantai kemiskinan yang selama ini masih membelit sejumlah wilayah, termasuk Pacitan.

“Semoga ini bisa memutus mata rantai kemiskinan. Hanya dengan pendidikan yang baik. Sekali lagi masyarakat Pacitan harus bisa lepas dari jeratan kemiskinan,” tegas AHY dalam sambutannya.

AHY juga sempat berdialog santai dengan para calon siswa yang nantinya akan belajar di Sekolah Rakyat tersebut. Ia menanyakan perasaan mereka yang tampak antusias, terutama karena program ini benar-benar gratis.

“Alhamdulillah, saya termasuk produk sekolah berasrama mulai SMA, lalu Akademi Militer. Jadi saya tanya tadi anak-anak pada senang karena gratis,” kata AHY. 

Progres Pembangunan Sudah 86 Persen

Renovasi gedung Sekolah Rakyat tahap pertama ini mengandalkan bangunan eksisting untuk mengejar target operasional pada tahun ajaran baru yang dimulai pertengahan Juli. Dari laporan yang diterima AHY, progres pengerjaan fisik hingga awal Juli ini sudah mencapai 86 persen.

“Tadi saya dapat laporan, saat ini progres pembangunan gedung SR tahap 1 sudah 86 persen,” ujarnya.

Tahap pertama memang memfokuskan pada memanfaatkan gedung yang sudah ada, yaitu bekas BKPSDM dan Panti Tresna Werda. Langkah ini dilakukan agar segera dapat difungsikan untuk penerimaan peserta didik baru pada 14 Juli 2025 mendatang.

Sementara untuk pembangunan gedung SR tahap kedua yang akan berlokasi di Kelurahan Sidoharjo, dijadwalkan mulai akhir tahun ini. Nantinya, ketika bangunan tahap dua tersebut telah rampung, seluruh siswa akan dipindahkan ke sana.

“Pembangunan gedung SR di Kelurahan Sidoharjo masuknya tahap II, mulainya akhir tahun. Kalau di sana sudah jadi, nantinya siswa yang ada di sini akan digeser ke sana semuanya,” jelas Plt Kepala Dinas Sosial Pacitan, Pandu Kemal Pratikna.

Menko-AHY-di-Pacitan.jpg

Siap Tampung 100 Siswa Baru

Dalam kesempatan yang sama, Pandu menyampaikan bahwa renovasi gedung Sekolah Rakyat ini dirancang untuk menampung sekitar 100 calon siswa. Jumlah ini sesuai target pemerintah guna memenuhi kuota peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026.

“Karena untuk memenuhi kuota peserta didik baru pada 14 Juli 2025 nanti,” kata Pandu.

Tak hanya gedung, kesiapan sumber daya manusia pendukung pun sudah dimatangkan. Pandu mengungkapkan, saat ini calon kepala sekolah beserta guru, tenaga kependidikan, wali asrama, dan tenaga administrasi sudah lengkap sebanyak 24 orang.

“Calon kepala sekolah pun sudah siap, termasuk guru dan tenaga kependidikan, wali asrama, dan administrasi sebanyak 24 orang,” tambah Pandu.

Proyek Nasional di 24 Provinsi

Sekolah Rakyat adalah salah satu program unggulan nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, terutama di daerah-daerah dengan indeks pembangunan manusia (IPM) rendah. Program ini menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Berdasarkan data dari Satuan Kerja Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan, renovasi Sekolah Rakyat tahap ini dilaksanakan di 65 titik lokasi yang tersebar di 24 provinsi. Khusus proyek di Pacitan, nilai kontraknya mencapai Rp322.399.800.000, termasuk pajak PPN sebesar 11 persen. Kontrak kerja pembangunan dimulai pada 10 Mei 2025 dan ditargetkan selesai pada 8 Juli 2025 dengan waktu pelaksanaan 60 hari kalender.

Pengerjaan proyek dipercayakan kepada penyedia jasa Nindya Adhi KSO yang sudah berpengalaman dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di tanah air.

Harapan Pacitan Lepas dari Jeratan Kemiskinan

Pacitan selama ini dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang angka kemiskinannya masih cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat kemiskinan di Pacitan pada 2024 berada di kisaran 13 persen, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi Jawa Timur.

Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat membuka akses pendidikan bermutu bagi anak-anak keluarga kurang mampu, sehingga kelak mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk mengubah nasib.

“Semoga program ini benar-benar bermanfaat. Karena hanya dengan pendidikan, kita bisa mengangkat derajat dan kualitas hidup masyarakat,” pungkas AHY.

Di akhir kunjungannya, AHY menyempatkan diri berkeliling ke dalam ruangan yang sedang dalam tahap penyelesaian. Ia tampak puas dengan progres yang sudah tercapai. Tidak lupa, AHY juga memberi motivasi kepada para calon siswa agar semangat belajar dan tidak takut bercita-cita tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES