Peristiwa Internasional

Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan di China

Sabtu, 12 April 2025 - 10:16 | 37.94k
Gambar simulasi dua dinosaurus yang sedang berjalan, Sinosauropteryx lingyuanensis (kanan) dan Huadanosaurus sinensis (kiri), ditemukan di Lingyuan, provinsi Liaoning. (FOTO: China Daily).
Gambar simulasi dua dinosaurus yang sedang berjalan, Sinosauropteryx lingyuanensis (kanan) dan Huadanosaurus sinensis (kiri), ditemukan di Lingyuan, provinsi Liaoning. (FOTO: China Daily).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ilmuwan China telah menemukan genus dan spesies Dinosaurus baru dan Huadanosaurus sinensis di Lingyuan, provinsi Liaoning.

Ilmuwan China, seperti dilansir China Daily, telah mengidentifikasi dua spesies dinosaurus baru di China Timur Laut ini sebagai evolusi theropoda kecil berbulu dan keanekaragaman hayati Jehol yang berusia 125 juta tahun yang luar biasa.

Advertisement

Penelitian yang diterbitkan dalam National Science Review itu merinci penemuan Sinosauropteryx lingyuanensis , spesies baru, dan Huadanosaurus sinensis , genus dan spesies baru, keduanya ditemukan di Lingyuan, provinsi Liaoning.

Temuan utama penelitian ini mengungkap bukti langsung pertama tentang pemangsaan dinosaurus-mamalia di ekosistem purba ini. 

Para fosil Huadanosaurus sinensis diketemukan berisi sisa-sisa dua mamalia berupa kerangka lengkap eutriconodont dan fragmen eutheria.

"Huadanosaurus memiliki rahang yang kuat dan otot leher yang kuat, yang menunjukkan ia bisa dengan cepat membunuh mangsanya melalui kekuatan gigitannya yang kuat, sehingga memungkinkannya untuk berburu mamalia secara efisien," kata penulis utama dan peneliti asosiasi di Museum Sejarah Alam China, Qiu Rui.

Perilaku predator ini disebutkan, berbeda dengan dinosaurus lain yang berkerabat dengannya.

Sinosauropteryx prima , yang panjangnya sekitar 1 meter, memangsa kadal. Sedangkan Sinocalliopteryx gigas yang lebih besar dengan panjang 2,4 meter memangsa dromaeosaurus.

Pembagian strategi berburu dalam satu garis keturunan dinosaurus ini dianggap sangat tidak biasa.

Studi ini juga merevisi klasifikasi dinosaurus berbulu ini, mengembalikan Sinosauropterygidae sebagai kelompok yang berbeda.

Sebelumnya, mereka dikelompokkan dalam Compsognathidae , klasifikasi yang sekarang dianggap tidak akurat.

"Analisis kami terhadap 504 spesies theropoda menunjukkan bahwa sinosauropterygida Jehol membentuk cabang yang unik di dasar Coelurosauria," kata Seorang peneliti di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, Wang Xiaolin. Wang juga seorang penulis korespondensi studi tersebut.

Para peneliti itu  menghubungkan diversifikasi dinosaurus ini dengan pergeseran tektonik yang terjadi 125 juta tahun lalu.

Penghancuran Kraton China Utara menciptakan cekungan retakan yang terisolasi, sehingga meningkatkan persaingan antar spesies.

"Di sebagian besar ekosistem Mesozoikum, satu garis keturunan dinosaurus menempati satu relung. Namun di Liaoning, sinosauropterygida mengembangkan tiga strategi berburu, sementara kelompok yang berkerabat jauh seperti dromaeosaurus dan tyrannosaurus tumpang tindih dalam peran yang sama," tambah peneliti di IVPP dan salah satu penulis penelitian tersebut, Zhou Zhonghe.

"Model "diversifikasi dalam garis keturunan, persaingan antar garis keturunan" ini menjelaskan keberagaman luar biasa dari Biota Jehol, yang melampaui ekosistem dinosaurus lain yang diketahui," ujar para peneliti itu lagi.

Temuan ini menyoroti peran penting wilayah-wilayah kaya fosil di China dalam memahami sejarah evolusi. 

Penelitian terhadap  penemuan genus dan spesies Dinosaurus baru dan Huadanosaurus sinensis di Lingyuan, provinsi Liaoning ini didukung oleh Yayasan Ilmu Pengetahuan Alam Nasional dan Akademi Ilmu Pengetahuan China. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES