Peristiwa Daerah

Mengabadikan Perjuangan Hamid Rusdi, Napak Tilas dan Teatrikal di Tanah Kelahiran Pahlawan

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:24 | 10.22k
Penampilan teatrikal drama berjudul 'Darah Juang di Tanah Sumbermanjing Kulon,' saat Napak Tilas Perjuangan Hamid Rusdi, di depan rumah Hamid Rusdi  di Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu (12/7/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Penampilan teatrikal drama berjudul 'Darah Juang di Tanah Sumbermanjing Kulon,' saat Napak Tilas Perjuangan Hamid Rusdi, di depan rumah Hamid Rusdi di Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu (12/7/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Rasa penuh haru dan darah mendidih bercampur dalam diri segenap masyarakat Desa Sumbermanjing Kulon, Pagak, Kabupaten Malang, pada Sabtu (12/07/2025). 

Semua seperti dalam satu ikatan hati dan pemikiran, saat berada di tempat dimana pahlawan nasional Hamid Rusdi pernah ada. Tanah yang merupakan tanah kelahiran sang pahlawan.

Advertisement

Dimulai kirab napak tilas jejak perjuangan sang Komandan Batalyon Hamid Rusdi, dari halaman SMAN 1 Pagak, suasana khidmat dan perjuangan terasa.

Napak tilas ini diikuti ratusan peserta didominasi pelajar dari sejumlah sekolah yang berada di Desa Sumbermanjing Kulon Pagak, dan diberangkatkan Kabid Kebudayaan Disparbud Kabupaten Malang, Hartono.

teatrikal-2.jpg

Sampai di depan rumah kelahiran Hamid Rusdi di Dusun Krajan, Sumbermanjing Kulon, kehadiran peserta napak tilas ini memecah tangis masyarakat yang terlibat. Terlebih, dialami sebagian besar anggota keluarga besar dari keturunan H. Umar Rusdi.

Di depan rumah ini, disampaikan testimoni dari perwakilan keluarga Umar Hamdi, yang sebagai rumah yang telah membesarkan sosok pemberani yang kelak menjadi pahlawan pejuang.

"Di tempat saya berdiri ini lah, rumah semasa kecil Hamid Rusdi. Maka, rumah ini kami persilahkan jika nanti menjadi museum ataupun perpustakaan, tempat belajar perjuangan pahlawan Hamid Rusdi," kata Muhtar, mewakili keluarga, dalam sambutannya.

Pesan-pesan perjuangan dan nilai keteladanan sang pahlawan juga banyak disampaikan Danramil Pagak, Kapten Inf. Yuyud Hadi Purnomo.

"Siapa kita? Penerus Hamid Rusdi," pekik Kapten Inf. Yuyud, diikuti semua peserta napak tilas.

Merangkai memori perjuangan Hamid Rusdi, disuguhkan penampilan teatrikal pendek sejumlah pelajar SMPN 1 Pagak. Judulnya, 'Darah Juang di Tanah Sumbermanjing Kulon.'

Rangkaian pemuncak napak tilas Hamid Rusdi semakin membuat rasa haru yang membuncah. Terlebih, saat tampilan figur Hamid Rusdi muda menghadapi detik-detik akhir wafatnya, sembari menyampaikan warisan pesan: 'Perjuangan Tak Pernah Mati.'

"Pertunjukan kolosal anak-anak ini merangkai narasi, dengan memadukan sendratari, musik, dan puisi menjadi satu mozaik tentang perjuangan, keyakinan, dan pengorbanan pahlawan Hamid Rusdi," demikian Danu Susanto, penulis skenario, yang juga Waka Kesiswaan SMPN 1 Pagak.

teatrikal-3.jpg

Pesan drama ini, bahwa Hamid Rusdi tak sekadar tokoh sejarah, melainkan sebagai simbol: bahwa perjuangan lahir dari rakyat, dan kemerdekaan adalah buah dari cinta yang mendalam terhadap tanah kelahiran.

Acara Napak Tilas Jejak Pahlawan di Tanah Kelahiran Komandan Batalyon Hamid Rusdi tersebut digelar Kolaborasi Amartya Bhumi Kepanjian dan masyarakat Desa Sumbermanjing Kulon Pagak Kabupaten Malang. 

Napak tilas ini bertema 'Menghidupkan' Hamid Rusdi dilanjutkan sarasehan kepahlawanan dan pencanangan ikon kawasan sejarah oleh Bupati Malang, yang diwakili Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang, Agus Widodo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES