BRIN Identifikasi Spesies Baru Kadal Buta Endemik Pulau Buton

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies baru Kadal Buta (Dibamus oetamai) yang endemik di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penemuan ini memperkaya keanekaragaman hayati Indonesia, terutama dalam kelompok reptil fosorial yang selama ini masih minim diketahui.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto, dalam keterangannya yang disampaikan pada Rabu (13/5), menjelaskan bahwa kadal buta ini termasuk dalam kelompok reptil yang hidup di dalam tanah dan memiliki tubuh mirip cacing. Kadal ini memiliki ciri khas mata yang terdegenerasi dan tidak memiliki kaki pada betina, sementara jantan memiliki kaki vestigial berbentuk flap.

Advertisement

"Genus ini tersebar luas dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini, tetapi banyak spesiesnya masih kurang dipelajari karena kelangkaan spesimen dan kebiasaannya yang tersembunyi," jelas Awal Riyanto.

Sebelumnya, Dibamus novaeguineae dianggap sebagai spesies yang tersebar luas di Indonesia, termasuk di Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Namun, hasil penelitian morfologi dan biogeografi terbaru mengungkapkan bahwa populasi di Pulau Buton memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies lain dalam genus ini. Sebagai penghormatan kepada Jakob Oetama, jurnalis Indonesia yang berkontribusi besar di dunia jurnalistik, spesies baru ini diberi nama Dibamus oetamai dengan nama lokal Kadal Buta Buton.

"Jurnalis kritis bertanya, mencari fakta, dan menyiarkan kebenaran apapun hasilnya. Curiosity energi peneliti untuk himpun dan analisis data demi menemukan kebenaran, pun terkadang bisa salah, namun pantang berbohong," ujar Awal.

Ciri Khas Kadal Buta Buton

Spesies Dibamus oetamai memiliki panjang tubuh maksimum 145,7 mm, dengan pola warna yang mencolok berupa dua atau tiga pita terang pada tubuhnya. Habitat spesies ini ditemukan di hutan hujan muson Pulau Buton, dengan ketinggian di bawah 400 mdpl. Kadal ini memiliki ciri morfologi seperti sisik kepala yang tidak memiliki sutur rostral medial dan lateral, serta frontal yang lebih besar daripada frontonasal.

Kekayaan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Penemuan Dibamus oetamai menunjukkan pentingnya pulau-pulau kecil di Indonesia, seperti Pulau Buton, sebagai rumah bagi spesies unik yang berevolusi secara terisolasi. Awal Riyanto menyatakan bahwa penemuan ini menjadi bukti bahwa masih banyak keragaman reptil Indonesia yang belum terungkap, terutama di wilayah Wallacea, yang dikenal sebagai hotspot keanekaragaman hayati.

"Temuan ini menunjukkan bahwa masih banyak keragaman reptil Indonesia yang belum terungkap, terutama di wilayah Wallacea yang menjadi hotspot keanekaragaman hayati," tutup Awal.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.