Pesona Rama-Shinta dan Kehangatan Buka Bersama di Kenal Pamit Kapolda Jatim

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gedung Mahameru, Mapolda Jawa Timur, tidak hanya menjadi saksi pergantian kepemimpinan di Polda Jawa Timur, tetapi juga perayaan kebersamaan yang sarat makna, Jumat (21/3/2025).
Di atas panggung, Rama dan Shinta menari membawakan kisah cinta dan kesetiaan yang abadi. Lebih dari sekadar hiburan, pertunjukan ini menyiratkan pesan bahwa kepolisian bukan hanya penegak hukum, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari masyarakat dan budayanya.
Advertisement
Pergantian kepemimpinan Kapolda Jatim dari Komjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si. kepada Irjen Pol Drs. Nanang Avianto bukan sekadar serah terima jabatan. Ada semangat yang ingin disampaikan, bahwa kepolisian adalah bagian dari kehidupan, yang harus hadir dengan kehangatan, kedekatan, dan nilai-nilai budaya yang terus hidup.
Silaturahmi dalam Harmoni
Tak hanya sendratari yang memukau. Musik tradisional mengalun, menambah suasana yang syahdu.
Hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Dardak, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, serta Waketum PP GM FKPPI R. Agoes Soerjanto, serta para tokoh penting.
Nanang Avianto: Pulang ke Tanah Kelahiran
Dalam suasana hangat itu, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto menyampaikan sambutannya. Ia menyatakan siap mengemban tugas di tanah kelahirannya.
"Alhamdulillah, saya diberi kesempatan pulang kampung. Saya lahir di Malang. Kini, saya mengemban tugas di tanah kelahiran saya sendiri," katanya.
Ia berjanji akan bekerja keras, memastikan Jawa Timur semakin maju. Ia juga menegaskan, pintunya selalu terbuka bagi siapa pun untuk membangun keamanan bersama. Ia mengatakan butuh dukungan dari seluruh elemen, gubernur, forkopimda, dan tentu saja masyarakat.
Sementara itu, Komjen Pol Imam Sugianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa kepolisian harus selalu dekat dengan masyarakat, tidak hanya dalam tugas penegakan hukum, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kebersamaan.
"Saya percaya bahwa kepolisian bukan sekadar institusi penegak hukum, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Semoga kepemimpinan yang baru dapat semakin mempererat hubungan ini," ujarnya.
Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat
Lahir pada 1 April 1969, Nanang Avianto bukan sosok baru di dunia kepolisian. Dari jalanan yang panas hingga meja strategi, ia telah mengukir banyak prestasi. Lulusan Akpol 1990 ini pernah menangani berbagai kasus besar di Polda Jabar.
Memimpin Polres Wonogiri, bertugas di Propam Polri dan BNP2TKI hingga akhirnya, menjadi Kapolda di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Di Kalimantan, ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas, namun humanis. Mengedepankan dialog, membangun kepercayaan antara polisi dan masyarakat. Ia memahami bahwa keamanan bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal hati. Kini, semangat itu ia bawa ke Jawa Timur.
"Keamanan bukan sekadar tugas polisi. Ini adalah kerja bersama. Polisi, pemerintah, dan masyarakat harus bersatu," ujar Kapolda Jatim. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |