PPIH Embarkasi Surabaya Jelaskan Penyusunan Kloter Berbasis Syarikah

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Masa operasional haji tahun 2025 Embarkasi Surabaya telah memasuki hari kedelapan. Hingga Kamis (8/5/2025) malam, ada 24 kelompok terbang (kloter) yang telah diberangkatkan dari Asrama Haji dengan total 9.107 orang atau 24 persen.
Plh. Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo mengungkapkan penyusunan kloter jemaah disusun berdasarkan kesamaan syarikah bukan pra manifest yang telah disusun oleh Kemenag kabupaten/kota.
Advertisement
“Mulai tanggal 7 Mei, kami mendapat instruksi untuk menyusun kloter berbasis syarikah yaitu berdasarkan perusahaan yang mengelola. Insya Allah di Embarkasi Surabaya akan diterapkan secara penuh mulai 9 Mei,” terang Sugiyo.
Syarikah adalah mitra resmi Pemerintah Arab Saudi yang bertugas memberikan layanan kepada jemaah haji, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pergerakan selama di Tanah Suci, terutama di fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Jika pada penyelenggaraan sebelumnya kita memakai satu syarikah, tahun ini kita bekerja sama dengan delapan syarikah," tuturnya.
Pada musim haji 2025, delapan syarikah yang ditunjuk meliputi: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad. Masing-masing melayani antara 11 ribu hingga 36 ribu jemaah.
Menurut pria yang juga sebagai Plh. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jatim ini, penyusunan kloter berbasis syarikah ini menimbulkan tantangan tersendiri karena sangat mungkin mengakibatkan jemaah pisah dengan kabupaten maupun KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) asalnya.
“Hal ini memang berat tetapi ini adalah yang diminta oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyusun kloter berdasarkan syarikah yang sama. Untuk jemaah pendampingan, kami upayakan tetap gabung dengan yang didampingi,” ujarnya.
Sugiyo mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama dan Kasi PHU se Jawa Timur serta Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) terlebih dahulu untuk membantu mensosialisasikan kebijakan baru ini kepada para jemaah.
Pada kesempatan tersebut, Sugiyo menjelaskan proses pemvisaan setiap hari masih berjalan sehingga setiap hari ada penambahan jumlah jemaah haji yang tervisa.
“Alhamdulillah data Kamis pagi, jemaah yang sudah tervisa sejumlah 97 persen. Jadi yang belum tervisa adalah kurang 1.060 orang dari total kuota 35.155,” terang Sugiyo.
"Karena proses visa masih berjalan, para jemaah yang mengalami penundaan keberangkatan karena visanya belum jadi, Insya Allah kalau visanya sudah jadi akan segera kita carikan slot kosong pada kloter-kloter selanjutnya," tambah Sugiyo.
Besok, Jumat (9/5) ada 4 (empat) kloter yang dijadwalkan masuk ke asrama haji yaitu kloter 27 dan 28 dari Pamekasan, kloter 29 dari Bangkalan dan Pamekasan, serta kloter 30 dari Bangkalan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |