Puteri Indonesia Berbakat Jatim 2024, Dian Ghea Novianti: Perempuan Berdaya Lewat Memasak

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dian Ghea Novianti (26), atau yang lebih akrab dengan panggilan Ghea, membuat sejarah di ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2024 dengan meraih gelar Puteri Berbakat.
Pemilik akun media sosial Instagram @gheanovianti_ dan Tiktok @gheanovianti yang berasal dari Kota Pahlawan Surabaya ini, tidak hanya dikenal sebagai seorang model dan sekretaris di Kementerian Perhubungan, tetapi juga sebagai seorang chef berbakat.
Advertisement
Menariknya, Ghea memilih 'The Art of Jajan Pasar' sebagai bakat unggulannya di ajang tersebut, dan berhasil memenangkan hati juri dengan penampilannya yang penuh warna dan kreativitas.
Tidak hanya Puteri Indonesia Berbakat Jawa Timur 2024, Ghea juga meraih prestasi Wakil IV Raki Jawa Timur (Duta Wisata Provinsi Jawa Timur), Wakil I Ning Surabaya (Duta Wisata Kota Surabaya)
Top 10 Chef Hunt 2018 by Le Cordon Bleu Malaysia, Silver Medal The Art of Jajan Pasar, dan 1st Winner Healthy Cooking Tropicana Slim.
Ghea dan Perjalanan Kulinernya
Momen Puteri Indonesia Berbakat Jawa Timur 2024, Dian Ghea Novianti, dalam sebuah kegiatan memasak. (FOTO: Ghea for TIMES Indonesia)
Dalam hal ini Ghea yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara, menyelesaikan pendidikan di bidang Administrasi Bisnis dan memiliki hobi memasak, lari, serta menyelam.
Sebagai seorang chef, ia memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilannya dan mengeksplorasi dunia kuliner lebih dalam.
Pada ajang Puteri Indonesia, ia menampilkan bakat memasaknya dengan menggali keunikan kuliner Indonesia, khususnya "Jajan Pasar."
"Dalam penampilan tersebut, saya menyajikan jajanan pasar dengan sentuhan abstrak artistik yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia internasional," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Minggu (9/3/2025).
Jajan Pasar: Cermin Keberagaman dan Kebhinnekaan
Ghea mengangkat jajanan pasar sebagai simbol keberagaman dan kebhinnekaan Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa meskipun jajanan pasar memiliki bentuk dan rasa yang berbeda-beda, setiap jenis jajanan tersebut mencerminkan berbagai suku dan budaya yang ada di Indonesia.
"Melalui 'The Art of Jajan Pasar' saya ingin membawa kebudayaan kuliner Indonesia ke pentas dunia, dengan harapan dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih mengenal kekayaan kuliner lokal," ujarnya menjabarkan.
Peluang dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Memasak
Melalui kemenangan ini, Ghea ingin mengangkat tema penting: peluang dan tantangan yang dihadapi perempuan dalam menguasai keterampilan memasak. Memasak, menurutnya, bukan hanya sekadar keterampilan rumah tangga, melainkan juga sebuah peluang untuk pemberdayaan ekonomi perempuan, pelestarian tradisi kuliner, dan kesehatan keluarga.
"Namun, tentunya saya juga sangat menyadari dengan adanya tantangan besar yang dihadapi selama ini, seperti stereotip gender dan perubahan sosial yang mengurangi waktu untuk memasak," imbuhnya.
Memasak sebagai Keterampilan Pemberdayaan
Dirinya berharap agar setiap perempuan bisa melihat memasak sebagai keterampilan yang dapat memberdayakan diri, bukan sebagai kewajiban yang terjebak dalam stereotip gender.
Lalu kata dia, diharapkan perempuan dapat mengembangkan kemampuan memasak untuk menciptakan peluang ekonomi, menjaga kesehatan keluarga, dan berkontribusi pada pelestarian budaya kuliner Indonesia.
"Dengan akses pendidikan yang lebih luas dan kesempatan yang setara, perempuan dapat mengasah kemampuan memasak secara kreatif dan profesional, serta berpartisipasi aktif di industri kuliner," ungkapnya.
Pesan Inspiratif untuk Semua Perempuan
Bagi semua perempuan di luar sana, Ghea memberikan pesan agar memasak tidak hanya dipandang sebagai kegiatan sehari-hari, tetapi sebagai sarana untuk memperkaya hidup.
Melalui memasak, perempuan dapat menjaga kesehatan keluarga, membuka peluang usaha, dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
"Jangan biarkan stereotip membatasi kita. Belajarlah memasak untuk memperkaya hidup, memperkuat peran kita di keluarga, dan menjadi inspirasi bagi orang lain," ucap Ghea penuh semangat.
Melalui momentum Hari Perempuan Internasional 2025 dengan tema "Untuk Semua Perempuan dan Gadis: Hak. Kesetaraan Pemberdayaan," Ghea menekankan pentingnya mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan serta gadis di seluruh dunia.
"Dengan segala pencapaian dan pesan yang kuat, saya ingin menjadi contoh konkrit bagi perempuan yang ingin memberdayakan diri mereka melalui dunia kuliner. Jadi, mulai sekarang, mari kita masak dengan penuh semangat dan cita rasa lezat," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |