Jombang Masuk Daftar Tertinggi Penyerapan Gabah di Jatim, Bupati Warsubi Dapat Penghargaan

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dalam memperkuat sektor pertanian dan menjaga stabilitas harga gabah membuahkan hasil membanggakan. Atas capaian optimal dalam penyerapan gabah petani, Pemkab Jombang menerima apresiasi dari Perum Bulog Wilayah Mojokerto.
Penghargaan tersebut secara simbolis diberikan kepada Bupati Jombang, H. Warsubi, dalam kegiatan kampanye Makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Senin pagi (16/6/2025).
Advertisement
Sepanjang tahun 2025 hingga April, Pemkab Jombang berhasil menyerap 14.547 ton gabah dari petani lokal—setara dengan hasil panen lahan seluas 2.424 hektare. Langkah strategis ini turut membantu menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani dan mendukung kesejahteraan petani secara langsung.
Kepala Dinas Pertanian Jombang, Much. Rony, menyebut bahwa capaian ini adalah bukti sinergi pemerintah yang benar-benar hadir saat petani membutuhkan.
“Penyerapan tinggi berarti harga gabah bisa dikontrol agar tetap di tingkat yang menguntungkan petani. Ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.
Secara keseluruhan, wilayah kerja Bulog Jombang-Mojokerto mencatatkan angka serapan hingga 16.000 ton, menjadikannya sebagai wilayah dengan serapan tertinggi kedua di Jawa Timur. Prestasi ini berperan besar dalam memperkuat cadangan beras nasional serta mencegah gejolak harga di pasar.
Untuk mendukung efisiensi dan mengurangi kehilangan hasil pascapanen, Dinas Pertanian juga menyalurkan berbagai bantuan alat pertanian modern seperti combine harvester, mesin pengering (dryer), dan penggilingan padi.
Dalam sambutannya, Bupati H. Warsubi menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Bulog serta menggarisbawahi pentingnya kebijakan serap gabah dalam melindungi petani.
“Ini bukan sekadar program teknis, tapi bentuk nyata keberpihakan kepada petani. Pemerintah akan terus hadir agar mereka tidak dirugikan oleh fluktuasi harga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Warsubi menegaskan bahwa penggilingan padi di Jombang tetap diarahkan untuk membeli gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kg untuk Gabah Kering Panen (GKP). Kebijakan ini mengacu pada arahan Menteri Pertanian demi menjaga keseimbangan antara harga, produksi, dan kesejahteraan petani.
Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, Bulog, serta elemen masyarakat, Kabupaten Jombang kian kokoh sebagai daerah yang serius mendukung ketahanan pangan dan menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi lokal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |