Ekonomi

5 Kabupaten Penyumbang Beras Tertinggi di Jawa Timur, Banyuwangi Nomor Berapa?

Senin, 04 Maret 2024 - 10:47 | 83.93k
Tanaman padi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Tanaman padi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Di tengah gemuruh industri dan perkembangan ekonomi yang pesat, sektor pertanian masih menjadi tulang punggung bagi banyak daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Produksi beras memainkan peran penting sebagai komoditas utama yang mendukung perekonomian dan ketahanan pangan.

Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi dengan lumbung padi terbesar di Indonesia, mencatat keberhasilan dalam produksi beras, dengan beberapa kabupaten menjadi kontributor utama dalam penyediaan beras bagi masyarakatnya. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik tahun 2023, Provinsi Jawa Timur mampu membukukan hasil produksi berasnya sebanyak 5.538.280,55 ton.

Advertisement

Berikut adalah lima kabupaten penghasil beras terbesar di Jawa Timur tahun 2023:

1. Lamongan

Kabupaten Lamongan, yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil beras terbesar di provinsi ini.  Dengan potensi lahan pertanian yang luas dan kondisi geografis yang mendukung, Lamongan berhasil mengembangkan sistem pertanian modern yang efisien.

Penggunaan teknologi, seperti sistem irigasi yang canggih dan penerapan metode pertanian organik, telah membantu petani di Lamongan meningkatkan produktivitas padi mereka secara signifikan.

Selain itu, pemerintah daerah juga aktif dalam memberikan pelatihan dan bantuan kepada petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka. Kabupaten ini mampu menyupply beras di tahun 2023 sebanyak 460.212,59 ton.

2. Ngawi

Kabupaten Ngawi, yang berada di bagian barat daya Jawa Timur, juga memiliki peran yang signifikan dalam produksi beras.  Meskipun sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan kering, Ngawi berhasil memanfaatkan sumber daya alamnya dengan baik.

Selain menghasilkan beras, Ngawi juga mulai mendiversifikasi produk pertaniannya dengan menanam tanaman pangan lainnya, seperti jagung dan kedelai.  Pendekatan ini membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.

Usaha tak menghianati hasil, Ngawi mengantongi hasil produksi berasn sebanyak 426.474,35 ton sepanjang tahun 2023.

3. Bojonegoro

Bojonegoro, yang terletak di tengah provinsi Jawa Timur, telah mengalami transformasi signifikan dalam sektor pertaniannya.  Dulu dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi, Bojonegoro telah beralih fokus ke sektor pertanian sebagai upaya diversifikasi ekonomi.

Dengan komitmen kuat untuk pertanian berkelanjutan, Bojonegoro telah mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan inovatif dalam produksi beras.  Program-program pendidikan dan pelatihan bagi petani telah membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan usaha yang telah ditorehkan, Kabupaten Bojonegoro sukses dengan memproduksi beras sebanyak 405.014,24 ton sehingga mampu menduduki peringkat ke 3 di Jawa Timur.

4. Jember

Jember juga termasuk dalam lima kabupaten penghasil beras terbesar di provinsi Jawa Timur. Namun, yang membedakan Jember adalah pendekatannya yang kuat terhadap inovasi teknologi dalam pertanian.

Melalui penggunaan sistem informasi geografis (SIG) dan teknologi sensor, petani di Jember dapat memantau kondisi tanah dan tanaman secara real-time, yang memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan produktivitas secara efisien.

Tak elak, kabupaten yang menjadi salah satu jujugan favorit mahasiswa untuk mencari ilmu ini berhasil menyumbang beras di tahun 2023 hingga sebanyak 352.620,67 ton.

5. Banyuwangi

Terletak di ujung timur Jawa Timur, Banyuwangi juga merupakan kontributor utama dalam produksi beras di provinsi ini.

Selain fokus pada peningkatan produktivitas, Banyuwangi juga memperhatikan kualitas beras yang dihasilkan. Program-program pembenihan bibit unggul dan pengendalian mutu hasil panen telah membantu meningkatkan standar kualitas beras Banyuwangi, sehingga dapat bersaing di pasar regional dan nasional.

Selain itu, ekspansi pasar juga menjadi fokus, dengan upaya untuk meningkatkan akses pasar bagi petani lokal melalui kerjasama dengan pihak swasta dan lembaga pemerintah. Karenanya, Banyuwangi berhasil memproduksi beras sebanyak 255.406,95 ton di tahun 2023.

Secara keseluruhan, lima kabupaten ini tidak hanya menjadi penghasil beras terbesar di Jawa Timur, tetapi juga menjadi contoh bagaimana inovasi, diversifikasi, keberlanjutan, teknologi, dan peningkatan kualitas dapat menggerakkan sektor pertanian menuju masa depan yang lebih cerah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES