Peristiwa Daerah

Bupati Bandung: Lahan Sawah Dilindungi Dibebaskan dari PBB

Selasa, 10 Januari 2023 - 22:01 | 100.51k
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat kegiatan Rembug Bedas di Kec Rancaekek, Selasa (10/1/2023). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat kegiatan Rembug Bedas di Kec Rancaekek, Selasa (10/1/2023). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNGBupati Bandung Dadang Supriatna kembali melaksanakan kegiatan Rembug Bedas secara roadshow di tiga desa di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Selasa (10/1/2023). Ketiga desa di Rancaekek itu antara lain Desa Sukamulya, Linggar dan Desa Cangkuang.

Pada kegiatan Rembug Bedas kali ini, seperti biasa sejumlah warga menyampaikan aspirasinya sesuai dengan harapan Bupati Bandung. Dalam diskusinya bersama warga di tiga desa tersebut, bupati menyampaikan langsung berbagai solusi dari permasalahan yang disampaikan warga.

Advertisement

Bupati  Dadang Supriatna  menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya para pemilik Lahan Sawah Dilindungi (LSD) di Kabupaten Bandung terkait kebijakan Pemkab Bandung dalam pembebasan pajak bagi tanah pertanian.

"Mulai tanggal 1 Januari 2023, Lahan Sawah Dilindungi bebas pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). LSD itu harus dibuktikan dengan RTRW, dan kepala desanya membuat Perdes (Peraturan Desa) berkaitan dengan lahan abadi," kata Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.

Meski ditetapkan sebagai lahan abadi, Bupati menyebutkan lahan pertanian padi bisa dijualbelikan. "Tapi tak bisa dialihfungsian menjadi kawasan perumahan dan pabrik. Sejak 1 Januari 2023, dibebaskan dan tak perlu bayar PBB," tukas Kang DS.

Ia pun megingatkan kepada warga yang hadir agar tidak membebaskan lahan sawahnya untuk pembangunan pabrik. Hal itu dalam upaya mempertahankan LSD guna menjaga ketahanan pangan. Oleh karenanya Kang DS menegaskan LSD tidak harus membayar pajak setiap tahunnya.

Bupati-Bandung-Dadang-2.jpg

Di hadapan masyarat, dalam hal  pelayanan masyarakat, lebih lanjut, Bupati Bandung menyampaikan akan terus mengembangkan inovasi daerah dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan.

Bupati berharap kepada masyarakat untuk memanfaatkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran Rp 70 miliar, untuk menciptakan 35.000 pengusaha baru di Kabupaten Bandung. "Silahkan manfaatkan untuk modal usaha," kata dia.

Di Desa Sukamulya, Bupati Bandung berdiskusi dengan warga terkait lapangan pekerjaan. Ia memperhatikan walaupun banyak pabrik di desa tersebut, namun masih banyak warga Sukamulya yang menjadi penganggur.

"Jika perlu saya akan datang ke pabrik, untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat yang mau bekerja di pabrik," kata Kang DS.

Selain itu ia pun menawarkan kepada warga untuk menjadi tenaga kerja migran. “Kalau ingin kerja di Korea Selatan dan Jepang, nanti kita latih bahasa Korea dan Jepang. Bagaimana pun juga warga yang menganggur di Kabupaten Bandung, khususnya di masing-masing desa harus ada solusi dan inovasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," tutur Bupati Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES