Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Jemaah Haji Waspadai Dehidrasi, Jarang Kencing Bisa Jadi Tanda Bahaya

Minggu, 12 Mei 2024 - 23:10 | 22.51k
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr. Karmijono (tengah) didamping oleh Kasi Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Firdaus, memberikan keterangan kepada Media Center Haji di KKIH Madinah, Sabtu (11/5/2024). (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr. Karmijono (tengah) didamping oleh Kasi Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Firdaus, memberikan keterangan kepada Media Center Haji di KKIH Madinah, Sabtu (11/5/2024). (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADINAH – Cuaca panas di Tanah Suci dapat memicu dehidrasi bagi jemaah haji. Dr. Karmijono, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk waspada jika tidak buang air kecil dalam waktu lama.

"Jika ditanya, bagaimana ibadah Anda? Alhamdulillaah, dilancarkan tidak kencing sama sekali. Anda harus waspada," pesan Dr. Karmijono, Minggu (12/5/2024).

Advertisement

Beliau menjelaskan bahwa jarang buang air kecil merupakan tanda dehidrasi.

Minum Air Rutin, Sedikit Tapi Sering

Dr. Karmijono menyarankan jemaah untuk minum air putih minimal satu jam sekali. "Idealnya jemaah kencing satu jam sekali," ujarnya. 

Beliau juga memberikan tips untuk mencegah dehidrasi, yaitu dengan minum air sedikit-sedikit tapi rutin. "Minumlah air putih sedikit demi sedikit, tapi sering. Hal ini untuk mencegah buang air kecil berlebihan," jelasnya.

Cuaca Panas, Tubuh Tetap Membutuhkan Cairan

Dr. Karmijono mengingatkan bahwa cuaca panas di Madinah dapat menipu tubuh. "Di sini berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia, panas orang keringatan. Di sini tidak. Sehingga tidak terasa haus," paparnya.

Akibatnya, jemaah mungkin tidak minum padahal tubuhnya membutuhkan cairan. Hal ini dapat memicu berbagai gejala penyakit, termasuk peningkatan gula darah.

Oralit dan Air Non-Cold Membantu

Dr. Karmijono menyarankan jemaah untuk menggunakan oralit saat minum air putih.

"Karena garam itu sifatnya mengikat air. Jika minum ditambahkan dengan oralit itu bagus," katanya.

Beliau juga mengingatkan jemaah untuk menghindari air dingin, terutama air zam-zam.

"Sebaiknya minum yang non cold (tidak dingin)," pesannya.

Minum air dingin dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti pusing, kembung, dan perih ulu hati.

Di cuaca panas, jemaah haji perlu memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih secara rutin, meskipun tidak merasa haus. Minumlah air sedikit-sedikit tapi sering, dan pilihlah air non-cold untuk menjaga kesehatan tubuh selama beribadah haji. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES