Pusat Perjudian Terbesar di Dunia Tetap Buka Meski ada Kasus Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pusat perjudian terbesar di dunia, Makau, China, melakukan pengujian Covid-19 setelah ditemukan puluhan kasus yang ditularkan secara lokal selama akhir pekan, tapi kasino tetap buka.

Pusat bisnis selain Casino ditutup, dan pengujian itu dilaksanakan terhadap 600.000 penduduknya mulai dari bank, sekolah, hingga layanan pemerintah serta bisnis lainnya. Meskipun demikian tempat-tempat perjudian tetap dibuka

Advertisement

Bekas jajahan Portugis yang diperintah Tiongkok itu telah menganut Nol Covid Tiongkok dalam upayanya memberantas semua wabah dengan biaya berapa pun. Ini bertentangan dengan tren global yang mencoba hidup berdampingan dengan virus.

Dilansir Al Jazeera, sebagian besar penduduk Makau diminta untuk tinggal di rumah, restoran ditutup untuk makan malam, dan pembatasan perbatasan telah diperketat, yang berarti pendapatan kasino kemungkinan akan mendekati nol selama setidaknya satu minggu dan kemungkinan dalam beberapa minggu mendatang, kata para analis.

Lebih dari 80 % pendapatan Makau berasal dari tempat judi kasino, dimana sebagian besar penduduknya juga dipekerjakan secara langsung maupun tidak langsung oleh industri kasino.

"Wabah terbaru yang tiba-tiba dan telah menyebar dengan cepat dengan sumber yang masih belum diketahui," kata Kepala Eksekutif Makau, Ho Lat Seng dalam sebuah pernyataan di situs web pemerintah.

Wabah virus corona di Makau sebelumnya terjadi pada Oktober tahun lalu. Wabah di wilayah tetangganya, Hong Kong tahun ini melihat lebih dari 1 juta infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 9.000 kematian, membanjiri rumah sakit dan layanan publik.

Makau hanya memiliki satu rumah sakit umum dengan layanan yang sudah menggeliat setiap hari.

Badan legislatif Makau minggu ini akan menyetujui undang-undang permainan yang diubah yang akan meletakkan dasar bagi apa yang diperlukan dari operator kasino bernilai miliaran dolar untuk terus beroperasi.

"Bergantung pada seberapa cepat Makau bisa mengendalikan wabah terbaru, ada risiko penundaan finalisasi amandemen undang-undang perjudian dan proses tender konsesi selanjutnya," kata analis di Sanford C Bernstein di Hong Kong, Vitaly Umansky. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.