Politik

Ini Alasan Partai Pendukung Minta Prabowo Harus Pilih Gibran Jadi Cawapres

Minggu, 22 Oktober 2023 - 19:50 | 83.77k
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berpotensi jadi cawapres Prabowo Subianto. (FOTO: dok Gelora)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berpotensi jadi cawapres Prabowo Subianto. (FOTO: dok Gelora)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Koalisi Indonesia Maju (KIM) dipastikan akan mengusung pasangan capre dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menjelaskan alasan Partai Gelora dan partai politik (parpol) KIM lainnya mendukung Wali Kota Solo itu sebagai cawapres Prabowo di pesta demokrasi lima tahunan nanti. 

Advertisement

"Dalam empat tahun terakhir ini peristiwa politik yang paling penting adalah penyatuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. Saya menganggap itu adalah tambahan nilai baru dalam kualitas leader mereka berdua," kata dalam keterangannya, Minggu (22/10/2023).

Menurutnya, Prabowo telah melawan dirinya sendiri ketika menerima ajakan rekonsiliasi dan masuk kabinet Jokowi di periode kedua. Padahal Prabowo dua kali kalah Pilpres di 2014 dan 2019 melawan Jokowi.

"Saya menganggap itu, adalah satu peristiwa psikologi leadership yang luar biasa di mana beliau berhasil melawan dirinya sendiri. Saya ini sudah mendukung Pak Prabowo dari 2014, 2019 dan sekarang juga. Saya melihat ada yang beda dari Pak Prabowo sekarang, yaitu itu punya kebesaran jiwa dan kerendahan hati," jelasnya.

Anis Matta juga menilai, Jokowi memiliki kebesaran jiwa dan kerendahan hati ketika mau menerima lawan politiknya, Prabowo Subianto masuk dalam kabinet.

"Jadi Pak Jokowi ini juga punya satu kebesaran jiwa dan kerendahan hati, dimana beliau sudah bertarung berdarah-darah dengan Pak Prabowo. Tapi demi kepentingan bangsa, mau menyatu, karena tidak ingin melibat bangsanya terbelah," katanya.

Ketika itu, tepatnya pada 6 Oktober 2019, Anis Matta mengaku menemui Presiden Jokowi untuk menawarkan rekonsiliasi dengan mengajak masuk Prabowo dalam kabinet, karena dunia bakal dilanda krisis besar, sehingga dibutuhkan persatuan, serta tidak ada pembelahan di elite dan masyarakat.

"Usulan tersebut diterima Pak Jokowi, beliau ingin ada rekonsiliasi yang bisa menyatukan bangsa. Dan begitu dilantik di periode kedua, tak begitu lama terjadi wabah Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Coba bayangkan apabila bangsa masih terbelah, dan beliau berdua tidak bisa menyatu, apakah bisa kita menghadapi krisis, yang diperparah dampak perang Rusia-Ukraina ini," katanya.

Sehingga dalam konteks ini, lanjut Anis Matta, rekonsiliasi harus tetap dilanjutkan, karena krisis besar saat ini belum selesai dan sedang menuju puncak-puncaknya, apalagi sekarang ada tambahan perang lagi antara Hamas, Palestina-Israel.

"Jadi dalam konteks Pilpres 2024, perwujudan dari Pak Jokowi ini adalah Gibran. Sebab, tidak ada calon-calon yang diusulkan merupakan kelanjutan dari nilai-niai rekonsiliasi, kecuali Gibran," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES