Peristiwa Daerah

Nelayan Keluhkan Pendangkalan di Pantai Kenjeran

Senin, 04 Desember 2023 - 21:12 | 61.23k
BHS saat menunjukkan hasil laboratorium ITS terkait lumpur penyebab pendangkalan di Pantai Kenjeran Surabaya, Senin (4/12/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
BHS saat menunjukkan hasil laboratorium ITS terkait lumpur penyebab pendangkalan di Pantai Kenjeran Surabaya, Senin (4/12/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPantai Kenjeran Surabaya mengalami pendangkalan sejak 2010. Dari tahun ke tahun kondisinya semakin kritis sehingga menganggu lalu lintas pelayaran. Pendangkalan itu berupa sedimentasi lumpur.

Di daerah ini terdapat 39 nelayan. Mencari ikan merupakan mata pencaharian utama. Mereka mengeluh tak bisa sandar cepat. Ikan tangkapan menjadi busuk.

Advertisement

"Saya ingin mencari tahu lumpur ini dari mana? Kok datang kira-kira datang sekitar 2010-2012. Paling tinggi 2018," kata Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono saat bertemu belasan nelayan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ikan Belanak di Pantai Kenjeran, Senin (4/12/2023).

Bambang Haryo menjelaskan kandungan sedimentasi di Kenjeran ada indikasi sama persis dengan yang terjadi di lumpur Sidoarjo berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dari ITS. Semenjak adanya lumpur, pendangkalan semakin tinggi. 

Pantai-Kenjeran-2.jpg

"Jika memang benar, saya akan mengajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Karena Lapindo telah diambil alih oleh pemerintah dan menjadi bencana nasional," ucapnya.

Menurut pria yang akrab disapa BHS ini, pembersihan lumpur merupakan tugas pemerintah.

"Tugas pemerintah adalah membersihkan lumpur yang ada sampai tuntas. Sampai di bawah Jembatan Suramadu," ujarnya seraya menunjuk ujung jembatan yang nampak membentang.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ikan Belanak, Maulana Satar, mengaku pendangkalan terjadi mulai 2010. Lumpur menimbulkan sedimentasi yang sangat tinggi sehingga merugikan lalu lintas angkutan ikan.

Nelayan harus menunggu air laut pasang baru bisa merapat, ikan tangkapan menjadi busuk. Bahkan, kerang-kerang di pinggir pantai juga mati. 

"Kami harus menunggu radius dua kilometer mulai pukul 9 pagi. Sore baru bisa sandar," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES