Peristiwa Daerah

Semarak Tutupan Suran, Malam Syukur dan Kebudayaan di Oemah Petroek Sleman

Selasa, 06 Agustus 2024 - 11:06 | 19.13k
Tutupan Suran yang digelar di Oemah Petroek, Hargobinangun, Pakem menjadi momen spesial untuk menghaturkan syukur atas segala nikmat yang diterima sepanjang tahun (FOTO: Rahadian/TIMES Indonesia)
Tutupan Suran yang digelar di Oemah Petroek, Hargobinangun, Pakem menjadi momen spesial untuk menghaturkan syukur atas segala nikmat yang diterima sepanjang tahun (FOTO: Rahadian/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Suasana di Oemah Petroek, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, DIY tampak meriah, Senin (5/8/2024) malam. Masyarakat tampak antusias menghadiri kegiatan Tutupan Suran yang diadakan di kawasan tersebut. 

Tutupan Suran menjadi momen spesial untuk menghaturkan syukur atas segala nikmat yang diterima sepanjang tahun.

Advertisement

Acara Tutupan Suran yang digelar setahun sekali inj tidak terlepas dari peran Pastor Gabriel Possenti Sindhunata, atau Romo Sindhu, pendiri 'Rumah Budaya' Oemah Petroek. 

Kegiatan ini menampilkan berbagai acara menarik, mulai dari tarian tradisional, pertunjukan gamelan, Slametan Langgar Padhang Mbulan, Tetenger Langgar, Hadroh, hingga Uyon-uyon Soimahan Sinartan Jengglengan.

Tutupan-Suran-yang-digelar-di-Oemah-Petroek-B.jpg

Acara ini dihadiri berbagai tokoh budaya dan seniman lokal maupun dari luar daerah Sleman.

Terlihat hadir di antaranya seniman senior Marwoto, Shoimah Pancawati beserta suami, Tyo Srundeng, Alit Jabang Bayi, Bimacho, Mentik Wangi, serta penyanyi lagu Jawa populer Deny Caknan, dan pengamat budaya GM Totok Hedi Santosa.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menegaskan bahwa Oemah Petroek sebagai rumah budaya harus terus konsisten menjaga tradisi kebudayaan Nusantara.

"Tutupan Suran merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat kita. Acara ini tidak hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi," ujar Danang Maharsa.

Danang juga menekankan pentingnya melestarikan budaya leluhur, khususnya budaya Jawa.

"Dengan terus menggelar acara seperti ini, kita turut serta melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Nusantara, khususnya budaya Jawa," ungkapnya.

Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang hadir. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar Hargobinangun, tetapi juga dari daerah-daerah lain.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Tutupan Suran di Kabupaten Sleman tahun ini, diharapkan acara serupa dapat terus diselenggarakan pada tahun mendatang sebagai bentuk komitmen melestarikan tradisi dan budaya bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES