Pendidikan

Tim Unisma Latih Warga Kembangkan Usaha Ternak Kambing BoerPE

Jumat, 24 Desember 2021 - 14:42 | 60.40k
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim UNISMA. (FOTO: Dok. Humas Unisma for TIMES Indonesia)
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim UNISMA. (FOTO: Dok. Humas Unisma for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG –  Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Islam Malang (Unisma) melatih warga di Desa Wringin Anom Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang untuk mengembangkan usaha ternak kambing BoerPE.

Tim PkM Unisma ini dipimpin oleh Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P. dengan anggota Dr. Ir Eko Noerhayati, M.T, Dr. Zuhkhriyan Zakaria, M.PD, Dr. Slamet Muchsin, M,Si, Jeni Susyanti, SE., MM., Arief Ardiansyah, M.Pd.

Advertisement

Bersama tim pendukung lainnya, mereka pada 15 Desember 2021 melakukan kunjungan ke kantor Kepala Desa Wringinanom Kabupaten Malang dalam rangka sosialisasi dan Perjanjian Kerjasama tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

PkM ini mengambil tema Pemberdayaan Masyarakat Desa Wringinanom Melalui Usaha Ternak Kambing BoerPe untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga.

UNISMA merespons kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis hasil penelitian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun 2021. Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wringinanom Melalui Usaha Ternak Kambing Boerpe Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga” Menggunakan bantuan pendanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi mengatakan bahwa Unisma dipilih oleh Kemendikbud-Ristek RI sebagai kampus swasta kluster utama dengan berbagai indikator penilaian.

"Unisma mendapatkan bantuan 1,8 miliar. Anggaran ini untuk membiayai tiga paket penelitian," kata Maskuri.

Menurutnya, Unisma bertekad implementasi MBKM berjalan maksimal. Untuk mewujudkan hal itu yakni dengan upaya kepada dosen dan mahasiswa agar mereka melakukan lompatan-lompatan.

Sementara itu, Ketua Tim Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P mengatakan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat di Dusun Besuki Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang ini dengan menimbang adanya kerjasama Fakultas Peternakan UNISMA sejak tahun 2020.

"Masyarakat Desa Wringinanom memiliki kultur sebagai petani dan peternak khusunya peternak kambing. Kambing yang selama ini dipelihara oleh mereka adalah kambing kacang, peranakan etawa (PE), dan domba yang kondisinya kurang terawat sehingga dari sisi ekonomi harga kambing tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan," ujarnya.

Hal ini menjadi pendorong Tim abdimas UNISMA untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui usaha ternak kambing BoerPE.

Survey telah dilakukan oleh Tim untuk melihat kondisi peternakan kambing yang selama ini sudah dilakukan oleh calon Mitra, baik kondisi geografis, kandang, ketersediaan pakan, lingkungan sekitar dan ketersediaan air yang memadai.

"Sehingga mitra memang layak untuk mendapatkan bantuan ternak Kambing BoerPE dan keberlangsungan pemeliharaan yang dapat mengembangkan biakkan ternak kambing untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerja sama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNISMA dengan  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta.

Dalam kunjungan tersebut, Tim PkM UNISMA disambut hangat oleh perwakilan masyarakat, pihak Karang Taruna, dan Kepala Desa Wringinanom Ahmad Muslimin di Balai Desa Wringinanom.

Dalam sambutannya, ketua tim pengabdian yang juga Dekan Fakultas Peternakan UNISMA, Ibu Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P.  menjelaskan berbagai hal tentang kambing BoerPE, mulai dari asal-usul, keunggulan daging, kemudahan perawatan dan pemeliharaannya yang sangat menguntungkan dari segi nilai ekonomis.

Berikutnya dilakukan penyuluhan oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNISMA dengan tema manajemen pemeliharaan Kambing BoerPE, manajemen pemberian Pakan, praktek pembuatan pakan, penyuluhan reproduksi kambing, penyuluhan kesehatan, penyakit kambing dan kiat-kiat pemasaran kambing.

Penyuluhan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra peternak tentang kambing BoerPE.     

Sebelum dilakukan penyerahan kambing BoerPE, smart kandang kambing, pakan konsentrat, complete feed dan peralatan.Tim PkM melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan mitra PkM yang dihadiri oleh Kepala Dusun Besuki, perwakilan Karang Taruna dan Warga Masyarakat sekitar lokasi PkM.

Respon peserta FGD sangat baik dan banyak pertanyaan yang disampaikan kepada Ketua Tim untuk mendapatkan kejelasan, tidak hanya persoalan pemeliharaan kambing BoerPE tetapi juga bagaimana keberlangsungan dalam kaitannya dengan keberadaan Kambing tersebut untuk bergulir pada kelompok peternak yang ada di Desa Wringinanom.

Selain itu peserta juga menyampaikan masalah bagaimana pemberian pakan kepada kambing “cempe” dan dewasa.

Inggit menjelaskan bahwa pemberian Colostrum baik secara menyusu sendiri maupun dengan bantuan peternak menggunakan botol dot harus diberikan pada cempe sampai umur 7 hari.

Setelah itu dilanjutkan dengan susu murni. Sedangkan untuk kambing BoerPE dewasa bisa diberikan pakan konsentrat dan complete feed.

Selain melakukan FDG dengan mitra dan masyarakat, tim PkM juga melakukan penyerahan smart kandang kambing, kambing BoerPE, pakan dan peralatan ternak sebagai tindak lanjut kegiatan sebelumnya.  Dalam penyerahan smart kandang kambing, kambing BoerPE, pakan, dan peralatan.

Tim menyampaikan langsung dengan mitra pemberian bantuan kambing BoerPE yaitu Hartono dan Ali Murtadlo yang disaksikan oleh kepala dusun Besuki Desa Wringinanom H. Sugiantoro serta perwakilan Karang Taruna dan perwakilan masyarakat di sekitar lokasi Pengabdian.

Kambing BoerPE yang diserahkan sejumlah 6 ekor betina dan 1 ekor pejantan unggul dan dua unit smart kandang kambing, pakan dan peralatan ternak.

Dari kegiatan PkM Unisma tersebut diharapkan melalui mitra dapat memelihara dengan baik sesuai dengan tatacara pemeliharaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena pemberian bantuan sifatnya bergulir.

"Jika induk sudah melahirkan sebanyak 3 kali kelahiran atau selama 2 tahun, maka induk digulirkan kepada Mitra berikutnya sedangkan anakannya menjadi hak mitra Hartono dan Ali. Kami harap PkM Unisma melalui edukasi ternak kambing BoerPE dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES