Gaya Hidup

Berkelana dalam Imajinasi Bersama Pelukis Beny Dewo Melalui Pameran Tunggal 'Imajiner'

Minggu, 29 September 2024 - 20:47 | 52.65k
Salah satu karya Beny Dewo.
Salah satu karya Beny Dewo.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kekuatan imajinasi dipercaya dapat membentuk apapun yang kita inginkan. Memvisualkan sesuatu yang tak tampak dan menerjemahkan maksud tanpa menyentuh rasa. Pelukis Beny Dewo mencoba menggambarkan segala perubahan itu melalui karya pameran tunggal 'Imajiner'. 

Dalam pameran tunggalnya kali ini, Beny menampilkan lukisan dengan 'Semut' sebagai lakon utama dalam menuangkan ide.

Advertisement

Pameran tunggal Benny Dewo ini bertempat di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo, berlangsung 28 September hingga 12 Oktober 2024. Pembukaan pameran ditandai dengan talk show oleh dua narasumber yakni Heti Palestian dan Agung Purnomo. 

Heti yang merupakan seorang penulis, mengutarakan bahwa 'semut' merupakan jati diri Beny. Dan sebagaimana proses yang dilalui setiap perupa, Beny tentu juga mengalami periodisasi karya.

"Utamanya pemilihan objek dan tema. Publik masih tak lupa ketika semut pernah jadi tema besar pameran tunggalnya 'Ada Gula Ada Semut' di Surabaya pada 2004 dan 'Kesemutan' di Yogyakarta pada 2005 di dua tempat Wisma Ary Suryodiningrat dan Parkir Space Wirotaman,” kata Heti. 

Dalam pameran tunggalnya kali ini, Heti menangkap sesuatu yang dijabarkan Beny tanpa sengaja. Tentang perbedaan imajinasi dan imajiner yang sering dianggap sama. 

Pameran-Tunggal-2.jpg

“Mengacu konsep pemikiran kontemporer, sering kali yang imajiner ini berisiko membingungkan dan bahkan kontroversial. Berbeda dengan imajinasi yang dapat menuntun kepada sesuatu yang ingin diwujudkan,” ujarnya usai talk show. 

Sementara Agung Purnomo, Dosen Prodi Komunikasi Universitas Gajayana Malang, menyebut Beny Dewo begitu konsisten dalam mengangkat tema-tema tentang manusia dan spiritualitas. Seperti hubungan manusia dengan alam, serta manusia dengan penciptanya. 

Agung mengatakan penikmat lukisan diajak untuk berjalan- jalan menyusuri lorong-lorong kehidupan yang mungkin kita lupa melewatinya, atau menganggap hal yang biasa dan normal saja.

“Karyanya kali ini merayu kita untuk berjalan-jalan menyusuri lebih dalam relung kehidupan, dari mana dan hendak kemana. Tentu dengan gaya terbaru khas Beny Dewo yang memainkan warna-warna cerah, berbagai kombinasi material media seni, simbol-simbol spiritualitas dan garis-garis imajiner yang dinamis,”tuturnya. 

Menurutnya, pada karya-karya dalam pameran 'Imajiner' begitu nampak ungkapan sikap Beny Dewo terhadap fenomena saat ini. Di mana sudah tidak ada lagi sekat dan batasan atas budaya, peristiwa dan waktu.

Tak ada lagi batas wilayah dalam era Globalisasi yang mengitegrasikan pandangan, kebutuhan, kebudayaan dan sikap secara global, hingga menyebabkan lunturnya makna-makna tradisi lokal.

Mari menikmati 'Imajiner' yang disuguhkan pelukis semut melalui karya lukis kaya warna dari Beny Dewo yang menampakkan berbagai bentuk visual dua dimensi dan tiga dimensi. Menggoda kita untuk berfikir lebih 'liar'. Menangkap bagaimana proses penciptaan utamanya manusia yang dibuat dengan berbagai perbedaannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES