Peristiwa Daerah

Sambangi Ponpes Az Zainy, Kris Wiluan Dukung Pengembangan Agribisnis Lokal untuk Penguatan Ketahanan Pangan

Kamis, 09 Maret 2023 - 20:06 | 142.17k
Konglomerat Kris Wiluan bersama Gus Zain Baik mencicipi durian, produk agribisnis Ponpes Az Zainy Tumpang, Malang, Jawa Timur,  Selasa 7/3/2023. (Foto: Mahrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Konglomerat Kris Wiluan bersama Gus Zain Baik mencicipi durian, produk agribisnis Ponpes Az Zainy Tumpang, Malang, Jawa Timur,  Selasa 7/3/2023. (Foto: Mahrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Konglomerat nasional Kris Taenar Wiluan bersama mitra pengusaha asal Prancis menyambangi Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az Zainy di Kecamatan Tumpang, Kabupate Malang, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023). 

Dalam kunjungannya, pendiri sekaligus pemilik Citramas Grup Indonesia tersebut tak hanya melepas kangen dengan sahabat lamanya yang juga pimpinan Pondok Pesantren Az Zainy, Gus Zain Baik.

Pemilik kawasan  Marina Batam tersebut juga sangat mengapresiasi sekaligus mendukung pengembangan agrobisnis secara mandiri yang dilakukan oleh Gus Zain bersama para santri Pesantren Az Zainy.

Dukungan Kris Wiluan terungkap setelah melihat dan menikmati langsung suguhan  produk unggulan agrobisnis Pesantren Az Zainy. Ada alpokat, aneka jenis durian, kopi, dan telur asin.

Dalam suasana kehangatan, Kris Wiluan bersama rombongan mendapat kesempatan mencicipi alpokat jenis aligator. Alpokat dengan berat rata-rata 2 kg tersebut memiliki daging buah yang sangat tebal. Rasa buah yang khas. Warna buah yang cerah. 

"Ini luar biasa. Kualitas buahnya. Dagingnya tebal sekali. Ukurannya maksimal. Rasanya gurih dan manis natural," ungkap salah satu orang terkaya di Indonesia tahun 2007 dan 2009 versi Majalah Forbes itu.

Kris Wiluan menilai produk tersebut memiliki potensi besar di pasaran baik dalam dan luar negeri. Selain untuk konsumsi langsung, tapi juga bisa dikembangkan untuk kebutuhan industri. 

Kris-Wiluan-2.jpgKris Wiluan silaturahmi sekaligus berbagi ilmu bisnis kepada santri didampingi Gus Zain di Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az Zainy, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023). (Foto: Mahrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

Gus Zain Baik menjelaskan, alpokat tersebut dikembangkannya di lahan lereng Semeru di kawasan Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Agribisnis tersebut dimotori oleh Muhammad Ashif Barqia Zain, putra pertamanya yang usianya melenial.

Gus Zain melatih para santri muda untuk mengembangkan agrobisnis di lahan sekitar. Karena itu agrobisnis tersebut juga secara riil membuka lapangan kerja. Baik untuk santri dan warga di sekitar kebun.

Selain Alpokat, Kris Wiluan bersama rombongan juga menjajal produk beraneka jenis durian.
Ada jenis durian lokal hingga persilangan lokal dan impor. 

Ada Montong super dengan berat sekitar 4 kg hingga 5 kg per buah. Ada Bawer lokal, Bulus lokal hingga jenis Leas. Semua ditanam di kawasan yang berdekatan dengan produk Alpokat.

Selain durian, Gus Zain bersama santri juga menyuguhkan produk unggulan telur asin. Telur asin lokal tersebut ada berbagai jenis. Ada original,  goreng, dan oven. Cita rasanya disukai pasar lokal dan luar negeri. 

Para tamu rombongan juga menikmati kopi lokal Malang yang sudah melayani permintaan pasar dalam negeri . 

"Ini bukti bahwa usaha agrobisnis sangat prospektif hingga pasar luar negeri. Perlu berjejaring untuk melebarkan pasar," ujar Kris Wiluan. 

Untuk itu, Kris Wiluan merespons cepat agar Gus Zain juga bisa memasarkan produk di pasar jaringan perusahannya. "Kami akan bantu untuk memperluas pasar," kata Kris Wiluan.

Dalam kesempatan itu, Kris Wiluan didampingi mitra pengusaha pabrik bahan fermentasi asal Prancis yakni Brice dan Timothe.

Mereka juga sangat terkesan dengan produk agribisnis yang telah memberi manfaat  membuka lapangan kerja tersebut.

Dengan agrobisnis tersebut, lanjut Kris Wiluan, telah membuktikan adanya optimisme membangun ketahanan pangan lokal dan nasional. Bahkan agrobisnis  juga memiliki prospek untuk pasar ekspor.

"Saya salut luar biasa. Ponpes tak hanya berfungsi sebagai pendidikan sumber daya manusia, tapi juga membangun kemandirian ekonomi lewat agrobisnis," kata Kris Wiluan.

Kris-Wiluan-3.jpgGus Zain Baik didampingi putranya Muhammmad Barqia Asyif (berdiri) memaparkan video agribisnisnya kepada Kris Wiluan dan mitra pengusaha asal Prancis di Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az Zainy Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023). (Foto: Mahrubio Javanoti/TIMES Indonesia)

Dalam kesempatan itu, Kris Wiluan juga berbagi pengalaman bisnisnya kepada para santri Pesantren Az Zainy. Menurutnya, pengusaha muda perlu optimisme dan tekun dalam melakukan usaha apapun. Hanya dengan ketekunan dan tak henti membangun dan merawat jaringan maka bisnis akan maju dan berkembang.

Gus Zain sangat terharu atas kunjungan Kris Wiluan tersebut. Karena di tengah kesibukannya, Kris Wiluan masih menyempatkan diri mengunjungi ponpes. Bagi Gus Zain, Kris Wiluan tak hanya sahabat dan ayah angkatnya.

Sebagai entrepreneur di tanah air, kata Gus Zain, Kris Wiluan adalah sekaligus maestro bisnis.

"Ayahanda Kris Wiluan mengajarkan kedisplinan. Ketekunan dalam situasi apapun. Dan bagaimana menjaga kepercayaan dalam bisnis. Beliau inspirator dan maestro," ungkap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang itu.

Sementara itu, Kris Wiluan menyampaikan pesan agar para santri dan pengusaha muda tak lelah merawat optimisme di tengah ancaman krisis dunia. Kuncinya, kata Kris Wiluan, pengusaha tak henti berinovasi dan kreatif dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

"Pesantren Az Zainy telah membuktikan kerja kerasnya," ungkap CEO KS Energy, perusahaan minyak lepas pantai dan jasa kelautan Indonesia  itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES