Pendidikan

Kajian Ramadan di MTsN 2 Malang, Menguatkan Nilai-nilai Batiniah Guru dalam Mendidik Anak

Senin, 01 April 2024 - 19:41 | 30.10k
Para guru MTsN 2 Malang, Turen, Kabupaten Malang, saat menyimak materi Kajian Kitab Ramadan di MTsN setempat. (Foto Amin/TIMES Indonesia).
Para guru MTsN 2 Malang, Turen, Kabupaten Malang, saat menyimak materi Kajian Kitab Ramadan di MTsN setempat. (Foto Amin/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Momen puasa Ramadan diisi dengan kegiatan sarat nilai kebaikan di lingkungan MTsN 2 Malang. Tak hanya kegiatan yang diikuti siswa, melainkan pula bersama seluruh guru di lingkungan madrasah setempat. 

Seperti halnya Kajian Ramadan untuk guru di MTsN 2 Malang, yang dilangsungkan empat kali, dimulai tanggal 19 Maret 2024 lalu. Kegiatannya, berupa kajian kitab dengan KH Imam Ma'ruf, dan dilanjutkan kajian kitab Minna Qusaniyah.

Advertisement

Selain itu, juga dilangsungkan kajian Kitab yang masing-masing disampaikan KH Abdul Hadi dan KH Kholisin. 

Kepala MTs Negeri 2 Malang, H Sama'i M.Ag mengungkapkan, dipilihnya materi kajian Kitab di kajian ramadan khusus guru ini cukup pas mendukung kebutuhan dan kewajiban guru. Ini mengingat, peran dan tanggung jawab guru juga harus punya landasan kuat dalam mendidik anak. 

"Kajian kitabnya tentang aqidah, dan dilanjutkan kewajiban guru dalam mendidik, yang menekankan pada batiniahnya, lebih mengedepankan hati nurani. Bagaimana bersikap dan berperilaku sebagai guru semestinya," terang H Sama'i, Senin (1/4/2024). 

Lebih lanjut, munurutnya landasan batiniah sangat penting dimiliki seorang guru. Sebaliknya, guru tidak hanya mengajarkan ilmu secara dhohiriyah atau luarnya semata. 

"Batiniah itu sangat penting. Supaya guru dalam mengajar tidak transfer ilmu semata. Semestinya, guru juga mau mendoakan, bertirakat untuk anak didiknya, dibarengi sikap ramah, pendekatan menyejukkan," jelas Sama'i. 

Materi kajian Ramadan yang ditekankan kepada para guru ini, menurutnya juga mendukung program di MTsN 2 Malang, yang menerapkan pembiasaan sebagai Madrasah Ramah Anak. 

Abah Sama'i menambahkan, dengan batiniah yang bagus, dengan sendirinya juga akan menjadikan siswa-siswi menyenangi gurunya, bahkan akan sangat mengenang hal-hal baik yng didapatkan guru hingga dewasa kelak. 

"Ketika anak didik senang, didekati dan merasa terayomi, maka ilmu yang diajarkan guru juga akan lebih mudah diterima, dan fatwa (nasehat) yang disampaikan juga akan didengarkan," tandasnya. 

Dengan pemahaman dan pemaknaan nilai-nilai batiniah (nurani) ini pula, pihaknya berharap hal ini tidak saat ramadan saja. Lebih dari itu, nilai-nilai batiniah harus selalu mendasari pada diri guru kapanpun, saat mengajar ataupun tidak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES